SportFEAT.COM - Ganda putra Indonesia Pramudya/Yeremia, menceritakan kunci kemenangan bersejarah atas Aaron/Soh (Malaysia) di final Kejuaraan Asia 2022.
Ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan membuat sejarah di Kejuaraan Asia 2022.
Pasangan muda Tanah Air itu secara mengejutkan berhasil keluar sebagai pemenang dalam turnamen BWF level series 1000 tersebut.
Kepastian itu didaparkan usai mengalahkan ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di final Kejuaraan Asia 2022.
Baca Juga: Rexy Mainaky Naik Pitam Usai Anak Asuhnya Tumbang di Tangan Pasangan Indonesia
Bertanding di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, Minggu (1/5/2022), Pramudya/Yeremia menang straight games 23-21, 21-10.
Pencapaian sensasional yang diraih Pram/Yere terasa spesial mengingat mereka berstatus nonunggulan.
Tak hanya itu, kemenangan tersebut sekaligus menyamai pencapaian senior mereka yakni Almarhum Markis Kido dan Hendra Setiawan tiga belas tahun silam.
Pramudya/Yeremia pun membeberkan rahasia di balik kemenangan mereka atas pasangan nomor satu Malaysia tersebut.
Pram/Yere menjelaskan bahwa mereka sebenarnya sempat kesulitan di awal gim pertama.
"Di gim pertama kami memang masih kurang tenang, terlalu terburu-buru,” ucap Yeremia.
“Tadi di gim pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Tetapi pelan-pelan kami bisa mengejar mereka," timpal Pramudya.
Ganda putra ranking 21 dunia itu pun tak memungkiri kemenangan di gim pertama menjadi salah satu faktor keberhasilan mereka naik podium tertinggi.
Baca Juga: Bos Yamaha Punya Kunci Yakinkan Fabio Quartararo Bertahan di Pabrikan Iwata
"Menang di gim pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka.
"Di gim kedua kami coba menekan terus karena sudah enak mainnya dan mereka sepertinya jadi tidak percaya diri dan goyah."
Selain dua faktor di atas, ada satu alasan lagi yang membuat Pramudya/Yeremia meraih titel Kejuaraan Asia 2022.
Tak lain adalah kemenangan kompatriotnya Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di All England Open 2022.
“Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England.
"Kami termotivasi dari sana dan ingin menunjukkan bahwa kami juga bisa,” ungkap Pramudya.
“Semoga gelar ini menjadi pacuan kami untuk lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya dan bisa konsisten,” timpal Yeremia.