“Tidak, posisi kami tanpa adanya pembalap yang terjatuh adalah kesembilan. Tapi tiga pembalap terjatuh, dan kami finis keenam," kata Marquez soal hasil balapan.
Pembalap 29 tahun itu sebenarnya terlibat persaingan sengit dengan Johann Zarco untuk perebutan posisi kelima.
Namun, Marquez merasa kecepatan yang dimiliki tak sebaik punya rider berkebangsaan Prancis tersebut.
“Saya tak mampu lebih cepat lagi. Ketika Joahnn (Zarco) menyalip, saya sengaja sedikit melebar agar tidak kehilangan waktu dan membiarkannya lewat," ujar Marquez.
"Saya mencoba mengikutinya beberapa lap.
“Tapi, saya lihat dia lebih cepat. Saya tidak memiliki kecepatan seperti itu, jadi saya hanya fokus menyelesaikan balapan."
Selain performa motor yang kurang memuaskan, Marc Marquez mengklaim kondisi fisik juga menjadi biang keladi sang rider cuma finis di urutan keenam.
"Saya bangun dan saya merasa tidak enak badan, bukan hanya tubuh, tetapi juga lengan. Tapi ini adalah hari balapan, jadi Anda harus melakukannya,” ujar Marquez lagi.
“Dalam pemanasan saya berjuang, saya masuk ke garasi, saya keluar untuk memulai latihan dan saya mengalami goncangan yang aneh.
“Ada sedikit rasa sakit di lengan, tetapi tidak ada yang salah. Untuk balapan, tidak apa-apa, berada di level normal seperti Jerez dan Portimao.
"Kami memulai dan kami melakukan balapan kami. Balapan yang konstan dan solid. Tidak ada yang gila, tapi itu adalah kecepatan kami.
“Jadi, saya tetap pada kecepatan saya dan saya finis keenam.
"Saya katakan posisi kami antara kelima dan ketujuh, tiga pembalap jatuh di depan, lalu kami mencapai target kami antara kelima dan ketujuh," tutup dia.