Find Us On Social Media :

Pembalap Legendaris Ini Tak Kaget dengan Keputusan Suzuki Hengkang dari MotoGP

Legenda MotoGP Kevin Schwantz.

SportFEAT.COM - Pembalap legendaris Kevin Schwantz, mengaku tak kaget dengan keputusan mantan timnya Suzuki yang memilih hengkang dari MotoGP.

Sebuah keputusan mengejutkan diambil oleh salah satu kontestan MotoGP, Suzuki.

Tim yang bermarkas di Jepang itu secara tak terduga memilih untuk mengakhiri kiprahnya di ajang MotoGP.

Gelaran MotoGP 2022 dipastikan menjadi ajang terakhir yang diikuti Suzuki sebelum benar-benar berhenti mulai musim depan.

 Baca Juga: Begini Harapan Jonatan Christie Jelang Mentas di Indonesia Masters 2022

Meski begitu, ternyata ada satu sosok yang tak terkejut dengan kepergian Suzuki dari ajang balap motor paling prestise sedunia itu.

Sosok yang dimaksud bahkan berstatus legenda balap Suzuki, Kevin Schwantz.

Mantan juara dunia kelas 500cc itu mengaku tak terkejut dengan hengkangnya Suzuki.

Menurut Schwantz, masalah yang dialami Suzuki dalam beberapa tahun terakhir adalah biang kerok yang membuat skuad Hamamatsu pergi.

Baca Juga: Bulu Tangkis SEA Games 2021 - Gregoria Mariska Punya Misi Khusus Jelang Hadapi Wakil Thailand

"Saya tidak terlalu terkejut karena Suzuki punya masalah dalam beberapa tahun terakhir dalam hal penjualan motor baru dan produknya,” kata Schwantz.

"Saya bisa katakan diri saya terkejut, tapi bukan karena keputusan mereka keluar.

"Ketika Anda melihat motor mereka bekerja, pembalap, seluruh personel tim, itu terlihat segalanya berada di tempat yang tepat."

Baca Juga: Thailand Open 2022 - Rahasia di Balik Kemenangan Fajar/Rian atas Wakil Jepang Terkuak

Pria berkebangsaan Amerika Serikat itu menilai keterbatasan finansial menjadi penyebab utama Suzuki mundur dari MotoGP.

“Anda merasa mereka akan melakukan segalanya untuk tetap berada di kompetisi, tapi secara finansial tidak memungkinkan.

“Berada di MotoGP membutuhkan upaya besar, dan itu tidak mudah, saya bisa pastikan kepada Anda.”

Finansial memang menjadi faktor utama eksistensi sebuah tim MotoGP.

Bagaimana tidak, finansial biasanya digunakan untuk akomodasi pembalap, membeli suku cadang motor dan lain-lain.

"Apakah itu sebuah kesalahan atau tidak, kita harus melihat dan menunggu," ujar Scwantz.

"Tetapi mungkin mengeluarkan banyak uang di grand prix tak masuk akal bagi mereka.

"Saya merasa ketika ada sesuatu yang begitu penting bagi mereka, maka mereka akan berusaha menemukan cara untuk mewujudkannya.”