“Ketika pembalap resmi Ducati itu (Bagnaia) menyadari bahwa Enea Bastianini ada di depannya, dia melakukan yang terbaik untuk mengikutinya.”
“Dia membuat kesalahan dan dia jatuh. Pembalap pabrikan tim Ducati harus mencoba, tetapi dia tahu itu akan sulit karena Enea Bastianini sempurna,” puji pria berusia 52 tahun itu ke Bastianini.
“Kami melihat Pecco Bagnaia yang hancur karena jatuh. Dia merebut pole dan memiliki kecepatan untuk menang, tapi dia tidak menyangka Enea Bastianini begitu kuat,” tambahnya lagi.
Criville juga menambahkan kemampuan istimewa yang dimiliki Bastianini saat ini.
Apalagi, saat ini diketahui Bastianini masih menunggangi Desmosedici GP 21 yang sangat mendominasi di paruh musim kedua MotoGP 2021.
Baca Juga: Thailand Open 2022 - Fajar/Rian Bocorkan Rahasia Kemenangan Atas Ganda Putra Nomor 1 Malaysia
“Rahasia Enea Bastianini terletak pada set-up dan cara mengemudinya."
"Dia bisa membaca balapan dengan sangat baik dan memegang ban dengan sangat baik sampai akhir balapan,” terang pria asal Spanyol itu.
“Itulah rahasianya karena dia mendapatkan motor yang cair, sangat dekat dengan level terbaik, yang menggambar kurva dengan sangat baik dan mengelola keausan ban dengan sangat baik."
Baca Juga: Sepak Bola SEA Games 2021 - Masalah Timnas U-23 Indonesia Jelang Hadapi Malaysia
“Saya pikir dia sekarang yang terkuat di MotoGP,” tegas Criville.
Hingga 7 balapan yang sudah berlangsung, Enea Bastianini masih menduduki peringkat ketiga klasemen sementara MotoGP 2022 dengan koleksi 94 poin.
Hanya berjarak 8 poin dari Fabior Quartararo, dan 4 poin dari Aleix Espargaro yang mengisi posisi pertama dan kedua.