“Di KTM saya sangat kuat dalam mengerem,” kenang Pol.
Baca Juga: Pelatih Asal Indonesia Minta Raja Bulu Tangkis Jangan Sombong usai Juarai Thailand Open 2022
Selama hampir dua tahun di Honda, Pol mengaku tak mampu mengeluarkan kemampuan andalannya.
Di KTM, Pol mengaku mampu kompetitif berkat poin kuatnya yang berada di titik pengereman.
“Saya ingat satu balapan di Misano di mana mereka jauh lebih cepat dari saya, saya berkhir di podium karena saya mengerem lebih lambat dari mereka.”
“Itu adalah titik kuat saya dan saya membawanya ke batas,” jelas adik dari Aleix Espargaro itu.
Baca Juga: Debutan Ganda Putri Indonesia Langsung Dipatok Target Tinggi usai Raih Medali Emas SEA Games 2021
“Sekarang saya merasa dengan Honda saya tidak memiliki poin kuat.”
“Saya menderita saat berhenti, saya menderita di tengah tikungan, dan saya kesulitan dalam akselerasi”
“Jadi, itu sebabnya saya tertinggal 20 detik (di balapan MotoGP Prancis 2022) lebih dulu karena saya tidak punya poin kuat.”
“Saya merasa tidak cepat dan saya tidak membalap dengan baik,” pungkasnya.
Baca Juga: Sabar Menanti, Leo/Daniel Akhirnya Ikuti Jejak Bagas/Fikri dan Pram/Yere
Sama halnya dengan apa yang dirasakan Marc Marquez, yang merupakan rekan setimnya juga mengeluhkan bagaimana motor Honda sangat kesulitan membalap pembalap di depannya.
Bahkan Marquez menyebutkan hanya dengan pembalap di depannya melakukan kesalahan menjadi satu-satunya kesempatan untuk melakukan overtake.