Bentuk tersebut terlihat gabungan dari fairing tahun lalu dan tahun ini.
Dengan bentuk baru tersebut, teknisi Ducati sesumbar bakal menawarkan top speed yang lebih.
“Kami menguji berbagai hal dan suku cadang, yang terbesar adalah fairingnya,” lanjut Bagnaia.
"Itu bekerja dengan cukup baik. Saya cukup senang dengan itu, tetapi untuk saat ini kami hanya mengujinya."
"Saya tidak tahu apakah kita akan melihatnya lagi tahun ini atau tidak. Ini dapat membantu kami untuk tidak kehilangan terlalu banyak dalam hal penanganan dan menawarkan lebih banyak kecepatan tertinggi."
Baca Juga: Merasa Tak Melakukan Kesalahan, Enea Bastianini Bingung Gagal Finis di MotoGP Catalunya 2022
Namun dengan konsistensi yang dimiliki Fabio Quartararo di MotoGP 2022, Bagnaia rupanya lebih iri melihat kelebihan YZR-M1 ketimbang Desmosedici GP miliknya.
Bagi runner up MotoGP 2021 itu, penting untuk memperoleh akselerasi saat berada di tikungan.
Jika hanya mengandalkan top speed saja, Ducati harus kembali mengubur mimpinya untuk melihat pembalapnya meraih gelar juara dunia di musim ini.
"Saya lebih suka kecepatan tertinggi yang lebih rendah dan penanganan lebih baik tahun ini. Itu hal utama sekarang, Yamaha adalah contoh sempurna untuk itu," terang Bagnaia.
Baca Juga: Jadwal Indonesia Masters 2022 - Marcus/Kevin Comeback, Ana/Tiwi Tantang Ganda Putri Nomor Satu Dunia
“Saat ini mereka (Yamaha) memiliki penanganan yang lebih baik. Kami melihat dengan sangat jelas bahwa kecepatan tertinggi bukanlah segalanya."
"Kami telah meningkatkan area ini dengan fairing baru tahun ini. Tapi kami masih membutuhkan lebih banyak 'pegangan tepi' yang dimiliki Yamaha. Kami sedang mengerjakannya," tegas pembalap berusia 25 tahun itu.