Pengamat MotoGP, Alex Criville menyebut kemenangan Quartararo tak terlepas dari manajemen bannya.
Apalagi mengingat Sirkuit Barcelona-Catalunya memiliki grip yang rendah.
"Pembalap Prancis (Quartararo, red) itu adalah pembalap yang paling baik mengatur balapan," buka Criville dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Dia telah memulai, telah menempati posisi pertama dan telah membuka keunggulan hampir tiga detik dalam beberapa lap."
"Sejak saat itu, ia berhasil mempertahankan keunggulan itu hingga akhir balapan dan mengelola keausan ban dengan sangat baik," terang pria yang juga seorang mantan pembalap MotoGP.
Sayangnya, potensi yang dimiliki YZR-M1 hanya mampu dimaksimalkan oleh Quartararo saja.
Ketiga pembalap Yamaha (Franco Morbidelli, Darrym Binder, dan Andrea Dovizioso) masih kesulitan hingga separuh musim MotoGP 2022 berjalan.
Bagi Criville saat ini hanya Quartararo yang mampu memaksimalkan motor Yamaha.
"Belum ada yang mampu menekan Fabio Quartararo. Sampai hari ini, dia adalah satu- satunya pebalap yang tahu bagaimana memahami Yamaha," terang Criville lagi.
"Itu menangani semua sudut dengan sangat baik. Dia juga menghitung keausan ban dengan sangat baik dalam 24 lap balapan karena dia tahu jika dia mendorong setiap putaran dia bisa kehabisan ban."
"Dia menang dengan luar biasa dan mulai sekarang, waspadalah terhadap Fabio," tutur Criville.
Hingga sembilan seri yang telah berjalan, Quartararo menjadi salah satu pembalap yang paling konsisten penampilannya.
Quartararo berhasil mencatatkan lima kali podium dengan dua kemenangan.
Atas hasil itu, Quartararo masih kokoh berada di puncak dengan unggul 22 angka dari Aleix Espargaro yang menempati posisi kedua.