Find Us On Social Media :

Kekecewaan Casey Stoner Akibat Perlakuan Honda Jelang Masa Pensiunnya

Mantan pembalap Ducati, Casey Stoner.

SportFEAT.com - Legenda MotoGP, Casey Stoner baru-baru ini buka suara soal potensinya yang tidak dimanfaatkan oleh tim Honda jelang pensiunnya.

Casey Stoner menjadi salah satu legenda MotoGP yang memiliki karier cukup singkat.

Total, mantan pembalap asal Australia itu hanya mencicipi 6 tahun kompetisi MotoGP.

Kendati singkat, Stoner memiliki bakat alami yang tak dimiliki semua orang.

Alhasil Stoner mampu meraih dua gelar juara dunia dengan tim yang berbeda.

Gelar itu diraih saat memperkuat Ducati (MotoGP 2007) dan Honda (MotoGP 2011).

Baca Juga: Fabio Quartararo Mencak-mencak ke Yamaha Sebelum Luluh Teken Kontrak

Namun baru-baru ini, Stoner mengaku tak memiliki kenangan yang mengesankan saat bersama dengan Honda.

Sejak mulai munculnya nama Marc Marquez ke permukaan di tahun 2013, Stoner merasa jika timnya tidak memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya.

Menurutnya, saat itu Honda lebih memberatkan potensi yang di miliki Marc Marquez meski usianya saat itu masih muda.

Honda lebih memproyeksikan kedatangan pembalap yang berjuluk The Baby Alien itu untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Baca Juga: Sedihnya Alex Rins, Suzuki Mundur dari MotoGP dan Belum Punya Kepastian Balapan di MotoGP 2023

"Di Honda, saya hanya seperti menjadi pembalap penguji, saya tidak punya peran lain dan sejujurnya, mereka tidak pernah benar-benar memanfaatkan potensi saya," kata Stoner dikutip Sportfeat dari Paddock-GP.com.

"Saya pikir Marquez dan semua orang di sekitarnya merasa terancam oleh saya."

"Saya tidak tahu mengapa mereka berpikir demikian, tetapi itulah perasaan saya," terang Stoner.

"Saya berada di Honda untuk melakukan beberapa pengujian, mencoba hal-hal baru yang kemudian dapat diturunkan ke pebalap pabrikan, jadi saya ada di sana untuk membantu Marc."

Baca Juga: Ternyata Tak Cuma di MotoGP, Yamaha juga Jeblok di WSBK, Toprak Razgatlioglu Saksinya

Namun eks pembalap yang saat ini berusia 36 tahun itu menyadari jika setiap tim biasanya memang hanya memiliki satu pembalap yang dijadikan patokan untuk pengembangan motornya.

"Tapi benar juga bahwa pembalap nomor satu adalah yang harus diikuti semua orang.”

Sementara itu, Stoner sendiri tak sempat merasakan atmosfer kompetisi saat kehadiran Marc Marquez.

Gantung helmnya Casey Stoner juga menjadi penanda kedatangan pembalap asal Spanyol itu debut di MotoGP 2013.

Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Beban Target Ganda Putra Indonesia Bakal Diampu Fajar/Rian hingga Leo/Daniel

Seperti yang diketahui Casey Stoner pensiun di akhir musim 2012 saat masih berusia 27 tahun.

Usia yang masih terbilang muda untuk ukuran seorang pembalap.

Ketika disinggung apakah dirinya mampu mengalahkan Marc Marquez di atas lintasan, Stoner percaya diri mampu mengalahkan pembalap asal Spanyol itu.

"Saya selalu mendapat pertanyaan ini,” jawab sang legenda.

Baca Juga: Resmi Gantung Raket, Greysia Polii Buka Suara Soal Teka-teki Karier Selanjutnya di BWF

"Apakah saya pikir saya bisa mengalahkan Marc? Ya, di beberapa balapan. Jika Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi dan Dani Pedrosa melakukannya, maka saya juga bisa melakukannya."

Kendati percaya diri mampu asapi Marquez, tak membuat Stoner menutup mata dengan kemampuan yang dimiliki peraih juara dunia MotoGP 6 kali itu.

"Marc telah menutup celah lagi dengan banyak kelemahannya dan dia akan sulit dikalahkan," puji Stoner.