Find Us On Social Media :

Kode Halus, Johann Zarco Jadi Pembalap Ducati Terbaik Bukan Berarti Dapat Dukungan Lebih dari Pabrikan

Dari kiri ke kanan, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), Francesco Bagnaia (Ducati), dan Johann Zarco (Pramac Ducati) setelah sesi kualifikasi MotoGP Jerman 2022 di Sachsenring, Sabtu (18/6/2022).

SportFEAT.com - Johann Zarco menjadi pembalap Ducati terbaik di klasemen MotoGP 2022, namun itu tidak menjamin ia bakal diberi dukungan lebih dari pabrikan Si Merah Borgo Panigale.

Pembalap tim satelit Ducati, Pramac Racing, Johann Zarco sejauh ini menjadi pembalap yang paling konsisten menyelamatkan wajah Ducati di musim ini.

Raihan podium runner-up MotoGP Jerman 2022 yang dicapai Johann Zarco membuat pembalap asal Prancis itu kini menjadi rider Ducati terbaik di papan klasemen MotoGP 2022.

Johann Zarco bertengger di peringkat ketiga klasemen dengan koleksi 111 poin.

Baca Juga: Bocoran Razlan Razali Soal 2 Calon Pembalap RNF Aprilia di MotoGP 2023

Apa yang dicapai Zarco justru melebihi pencapaian para rider pabrikan Ducati.

Zarco sudah mengoleksi 4 podium dan selalu berhasil finis 10 besar sepanjang musim ini.

Hasil itu sangat jauh lebih baik daripada milik Francesco Bagnaia atau Jack Miller di yang bernaung di pabrikan Italia.

Bahkan menggusur Enea Bastianini (Gresini Ducati) yang di awal musim sempat digadang-gadang jadi ancaman pesaing gelar juara dunia.

Tetapi meskipun sudah jadi pembalap paling konsisten di antara rider Ducati lainnya, Zarco mengisyaratkan bahwa hal itu tidak akan banyak mengubah apapun.

Baca Juga: Penderitaan Tiada Akhir, Honda Terancam Makin Sengsara di MotoGP Belanda 2022

Termasuk dukungan atau support dari tim pabrikan.

"Tidak akan ada dukungan lebih dari Ducati, saya sudah mendapatkan banyak hal luar biasa dari mereka," ujar Zarco dikutip Sportfeat dari GPOne Italia.

"Kami di Pramac sudah seperti tim pabrikan, kami memiliki yang terbaik di semua aspek."

"Kami semua punya peluang untuk finis di depan, saya menjadi yang paling konsisten dalam 4 seri terakhir," ucap pembalap 30 tahun itu.

Baca Juga: Anehnya Ducati, Terlalu Manjakan Pecco Bagnaia meski Langganan Jatuh dan Gagal Finis

Dalam empat seri balapan terakhir, pencapaian Zarco memang terus meningkat.

Dia memperoleh hasil finis 5, 4, 3, 2. Meski belum pernah juara, Zarco justru rider yang paling stabil di antara penunggang Desmosedici GP lainnya.

"Ada 8 pembalap Ducati di trek dan ini membantu para pembalap itu sendiri untuk memiliki lebih banyak data dan meningkatkan hasil kami," kata Zarco.

"Selain itu juga memungkinkan Ducati untuk memiliki lebih banyak pilihan tentang material mana yang paling baik digunakan."

"Sudah tidak akan ada dukunagan tambahan dari Ducati, karena saya sudah jadi yang terbaik di klasemen. Ini sudah cukup. Saya sudah memliki hal-hal terbaik dari mereka," ujar Zarco yang seakan memberi kode halus.

Masa depan Johann Zarco di Ducati memang tampaknya masih abu-abu.

Dari spekulasi yang berkembang, ada rumor mengatakan kemungkinan ia masih dipertahankan Ducati, entah itu bertahan di Pramac atau mungkin juga bisa berpindah ke Gresini.

Menilik performa menanjaknya, Zarco semakin optimistis menatap MotoGP Belanda 2022 yang digela akhir pekan ini, 24-26 Juni 2022.

"Tahun lalu di Assen adalah balapan yang bagus, Pecco juga kuat tapi dia mendapat long lap penalty. Menurut sya Ducati akan bekerja dengan baik di sirkuit manapun," kata Zarco.

"Potensi motor kami bagus, tapi terkadang sulit untuk mewujudkannnya di lapangan."

"Tapi saya senang level saya di atas motor ini sudah sangat membaik. Saya berharap bisa mendapat hasil bagus di Assen dan bisa lebih nyaman menikmati balapan," kata Zarco.