Find Us On Social Media :

Sudah Terbantu di Indonesia, Asa Fabio Quartararo Rebut Gelar Juara Dunia 2 Kali Terancam Bom Waktu

Reaksi Fabio Quartararo usai alami crash untuk kedua kalinya di MotoGP Belanda 2022, Minggu (26/6/2022)

Tercatat pembalap asal Prancis itu sudah mengantongi tiga gelar juara dan tiga podium runner-up selama musim ini.

Prestasi itu membuat Quartararo merangsak naik memuncaki klasemen MotoGP 2022 dan berpotensi untuk meraih gelar juara dunia MotoGP dua kali berturut-turut.

Meski demikian, kesuksesan Fabio Quartararo nyatanya justru terancam oleh bom waktu yang bisa meledak tiba-tiba.

Baca Juga: Tahan Dulu Senangnya, Apriyani/Fadia Terpaksa Berpisah di Kejuaraan Dunia 2022

Hal itu diungkap pembalap paling senior di grid MotoGP saat ini, Andrea Dovizioso.

Dovizioso mengatakan bahwa rintangan-rintangan Quartararo untuk meraih gelar juara dunia musim ini tidak hanya berasal dari dua lawan tersulitnya seperti Francesco Bagnaia (Ducati) atau Aleix Espargaro (Aprilia).

"Masih ada banyak seri balapan. Kejuaraan masih sangat terbuka. Tapi melihat Fabio yang tampil seperti sekarang, gelar juara dunia mungkin bisa dibilang sudah ada dalam genggamannya," kata Andrea Dovizioso, dikutip Sportfeat dari InSella Italia.

"Sekarang dia harus berusaha untuk mengendalikan semuanya. Saya kira dia bisa untuk melakukannya."

"Tapi perlu diingat bahwa dia punya lawan yang sangat kuat sekarang. Ada banyak pembalap Ducati yang berpeluang memenangi banyak seri."

"Dan juga ada Aleix Espargaro dengan Aprilianya yang sangat konsisten di semua seri. Aleix bisa sangat mudah sekali mengumpulkan poin dari konsistensi seperti itu," tukas Dovizioso.

Baca Juga: Modal 2 Gelar, Ganda Putra Jepang Ingin Gusur Marcus/Kevin dari Peringkat Satu Dunia

Lebih dari itu, Dovizioso mengatakan bahwa Quartararo juga terancam dengan kelemahan besar M1 Yamaha yang sewaktu-waktu bisa menjadi penjegal besar dalam perburuan gelar di paruh kedua musim ini. 

Dovizioso berkata demikian karena ia sudah merasakan betul betapa sulitnya Yamaha bersaing dengan pabrikan lain sejak gabung bersama RNF Yamaha akhir tahun lalu.

Dovizioso dan dua pembalap Yamaha lainnya Franco Morbidelli serta Darryn Binder sama sekali belum ada yang berhasil podium. 

Meski Fabio Quartararo dipandang mampu menaklukkan kelemahan Yamaha, tetapi tetap saja hal ini justru bisa mengancam kesuksannya sewaktu-waktu.

"Fabio punya satu kelemahan besar yang bisa membuatnya gagal total meraih gelar juara dunia, yaitu masalah paling fundamental tentang Yamaha."

"Kita harus ingat Yamaha sedang dalam kondisi yang tidak kompetitif."

"Kalau kemarin itu di Indonesia, mereka diuntungkan karena grip di sirkuit Mandalika sedikit berbeda."

"Tetapi pada dasarnya, ada banyak kesulitan pada Yamaha, dan kemungkinan itu aspek yang sangat bisa mempengaruhi kejuaraan musim ini," tukas Dovizioso.