Hal itu diungkapkan Lee Zii Yii selaku manajer dan adik dari Lee Zii Jia.
"Sebenarnya dokter yang merawatnya di Indonesia menyarankan dia untuk istirahat selama enam minggu tetapi dia tidak ingin mengecewakan para penggemarnya di rumah. Dia memutuskan untuk mencobanya,” kata Zii Yii dikutip Sportfeat dari The Star.
“Syukurlah, cederanya tidak serius. Dokter merawat pinggulnya tetapi dia kelelahan secara fisik dan tidak bisa benar-benar berlatih dengan benar.''
“Kami merasa daripada bermain setengah hati di (Malaysia) Masters, lebih baik kami memberinya istirahat yang cukup agar dia lebih siap menghadapi world meet dan Japan Open,” lanjut Lee Zii Yii.
Sementara itu sejak awal tahun 2022, Lee Zii Jia kini telah memulai jejak barunya sebagai pemain independen.
Ia pun kini tak di bawah naungan BAM, selaku asosiasi bulu tangkis tertinggi di Malaysia.
Sejak saat itu, Lee Zii Jia kini telah mengkoleksi 2 gelar individu, yakni Kejuaraan Asia 2022 dan Thailand Open 2022.
Baca Juga: Teka-teki Sosok Pelatih Baru Malaysia Tersingkap, Satu Masih Misterius, Kisi-kisinya Non-lokal?
Meski terbilang cukup sukses, Lee Zii Yii mengaku masih mempelajari banyak hal.
"Usaha Zii Jia sebagai pemain independen masih baru dan masih mempelajari banyak hal. Paruh pertama tahun ini begitu padat, tetapi sekarang, kami belajar untuk memilih dan memilih,” kata Zii Yii.
“Kami ingin menyadari kemampuan Zii Jia untuk bermain dan merencanakan jadwal turnamen.
Baca Juga: Sudah Terbantu di Indonesia, Asa Fabio Quartararo Rebut Gelar Juara Dunia 2 Kali Terancam Bom Waktu
“Kami mungkin bersemangat untuk mengambil bagian dalam semua pada awalnya, tetapi sekarang kami telah belajar.”
Lee Zii Jia sendiri harus gugur di tangan Viktor Axelsen (Denmark) di semifinal Indonesia Open 2022.
Sedangkan di Malaysia Open 2022, Shesar Hiren Rhustavito menjadi sosok yang menghentikan langkah Lee Zii Jia.