Jorji akhirnya memenangi gim pertama dengan skor 25-23 usai bola pengembalian Akane melebar.
Memasuki gim kedua, Gregoria unggul terlebih dahulu dengan skor 2-1.
Namun, Akane bangkit dan mampu menyamakan kedudukan 5-5.
Tunggal putri terbaik Jepang itu bahkan mampu balik memimpin 5-8 atas Gregoria Mariska.
Serobotan Jorji di depan net gagal dikembalikan Akane dan membuatnya memangkas ketinggalan 9-10.
Akan tetapi, Akane menyudahi interval kedua dengan 9-11 setelah Gregoria melakukan kesalahann sendiri.
Kesalahan beruntun yang dilakukan Gregoria membuat ratu bulu tangkis nasional itu tertinggal lima angka, 9-14.
Akane semakin nyaman dengan strategi permainannya, sebaliknya Jorji kerap melakukan kesalahan sendiri.
Gregoria sempat tertinggal enam poin 12-18 sebelum menyerah 15-21 dari Akane.
Pertandingan pun harus diselesaikan di gim penentuan.
Di awal gim ketiga, Gregoria langsung tancap gas.
Enam angka beruntun dicetak pemain kelahiran Wonogiri ini untuk memimpin 6-0.
Permainan Jorji di awal gim ketiga ini benar-benar membuat Akane kewalahan.
Gregoria pun berhasil mempertahankan keunggulan hingga kedudukan 9-3.
Jebolan Mutiara Cardinal Bandung itu menutup interval ketiga 11-5 usai bola pengembalian Akane menyangkut di net.
Smash keras yang dilancarkan Gregoria Mariska menambah keunggulan menjadi 14-7.
Kesalahan-kesalahan elementer yang dilakukan Akane membuat Gregoria di atas angin.
Jorji terus memimpin hingga sembilan poin. Skor berubah 19-10 untuk keunggulan pemain nomor satu Indonesia ini.
Gregoria akhirnya memenangkan pertandingan 21-10 usai smes menyilangnya gagal dikembalikan Akane.