Padahal Lee/Wang sejatinya tidak banyak mengikuti turnamen beruntun dan selalu memilih-milih turnamen, sejauh ini yang mereka ikuti adalah turnamen minimal Super 500.
Jika mau merunut lebih lanjut ke tahun lalu, hasil turnamen Lee/Wang jauh lebih miris.
Sejak memenangi medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee/Wang tak pernah sekalipun menembus babak final.
Mereka juga sering tersisih di babak 16 besar dan paling mentok ke perempat final.
Alhasil, sejak jadi jawara Olimpiade, Lee/Wang pun justru belum pernah kembali meraih gelar apapun.
Jangankan gelar juara, mencapai final atau meraih podium runner-up pun belum pernah dialami Lee/Wang sejak Olimpiade Tokyo 2020.
Apabila mau membandingkan dengan keempat peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 lainnya, Lee/Wang bahkan yang paling tragis.
Pasalnya, di sektor tunggal seperti Viktor Axelsen dan Chen Yu Fei sudah mencapai final beberapa kali dan meraih setidaknya satu gelar juara.
Baca Juga: Hasil Singapore Open 2022 - Awalnya Sadis tapi Jonatan Justru Berakhir Tragis Sendiri
Viktor Axelsen, jangan ditanya lagi, tahun ini saja pemain ranking satu dunia itu sudah menggondol 5 gelar juara dari 5 final yang ia pijak.
Kemudian peraih emas di tunggal putri, Chen Yu Fei juga sudah meraih gelar.
Tahun ini Chen Yu Fei sudah memijak 3 kali final dengan satu gelar juara.
Kemudian di sektor ganda putri, wakil Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu pun sudah mencicipi final Indonesia Open 2021 yang berakhir menjadi runner-up.
Adapun di ganda campuran, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping juga sudah mencapai 5 kali final di tahun ini di mana satu final berakhir titel kampiun yang terjadi di Korea Masters 2022.
Sehingga, di antara para pemenang medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi-Lin adalah satu-satunya yang sejauh ini paling miris karena tak pernah sekalipun menembus semifinal apalagi meraih gelar juara.
Sebuah ironi, karena keberhasilan Lee/Wang memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 sejatinya mengukir sejarah besar pada dunia bulu tangkis di Negeri Formosa.