SportFEAT.com - BAM terus berbenah, James Chua yang menggantikan posisi Indra Wijaya sesumbar bisa bawa tunggal putri Malaysia lebih bersinar.
Dalam beberapa waktu terakhir, tunggal putri Malaysia begitu kesulitan bersaing dengan rival dari negara lain.
Hal itu ditambah dengan kehilangan pelatih mereka, Indra Wijaya yang memilih bergabung bersama Lee Zii Jia.
Atas situasi tersebut, BAM selaku asosiasi tertinggi bulu tangkis Malaysia ingin melakukan pembenahan di sektor tunggal putri.
Tak seperti di sektor lainnya, Malaysia praktis tak mempunya andalan di tunggal putri.
Jika secara peringkat, Kisona Selvaduray yang berada di ranking 54 sendiri merupakan tunggal putri nomor satu Malaysia saat ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BAM selaku asosiasi bulu tangkis tertinggi Malaysia telah menunjuk James Chua untuk menggantikan posisi Indra Wijaya.
Pelatih berusia 43 tahun itu sesumbar butuh empat hingga enam bulan untuk meningkatkan kualitas peforma anak asuhnya.
James Chua sendiri sesumbar akan fokus memperkuat aspek taktik terlebih dahulu sebelum beralih ke aspek fisik.
"Saya telah berbicara dengan Direktur Pembinaan Individu Badminton Association of Malaysia (BAM), Wong Choong Han dan dia setuju dengan program yang ingin saya lakukan lebih taktis."
"Namun, tidak bisa dipaksakan karena beberapa di antaranya cedera dan butuh waktu untuk pulih."
Kendati diselimuti perasaan optimis, James Chua tak menampik jika tugas ini akan menjadi hal yang cukup sulit.
Selain itu James Chua percaya S. Kisona mampu dibawanya menjadi idola baru bagi Malaysia.
"Saya pikir Kisona cukup bagus tetapi dia mengalami cedera sebelumnya dan baru saja pulih, jadi sekarang dia berada di Taiwan untuk turnamen pertamanya setelah cedera."
"Saya percaya pemain muda dapat mencoba mengejar standarnya dan tunggal putri juga akan meningkatkan kemampuan mereka."
Menurut James Chua, Kisona memliki kekuatan di tangan, namun potensi itu belum terlalu maksimal.
Jika mampu meningkatkan kelebihan itu, James Chua percaya pemain ranking 54 dunia itu akan menjadi pesaing di papan atas sektor tunggal putri.