Find Us On Social Media :

Petinggi PBSI-nya Malaysia Semprot BWF Gegara Shi Yu Qi Mentas di Kejuaraan Dunia 2022

Tunggal putra China, Shi Yu Qi menyerah dari Kento Momota dengan skor akhir 20-22, 5-20 di semifinal Thomas Cup 2020.

SportFEAT.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) BAM, Kenny Goh, mengkritik keputusan BWF soal kehadiran Shi Yu Qi di Kejuaraan Dunia 2022.

Kejuaraan Dunia 2022 dikejutkan dengan kabar mentasnya tunggal putra China, Shi Yu Qi.

Pebulu tangkis 26 tahun itu secara mendadak masuk ke dalam daftar peserta yang tampil di Kejuaraan Dunia 2022.

Shi Yu Qi masuk daftar peserta sebagai pengganti Chen Long yang menolak undangan dari BWF.

 Baca Juga: Pernah Satu Seperguruan, Luca Marini Masih Yakin Franco Morbidelli Bisa Kembali ke Mode Sangar MotoGP 2020

Keputusan BWF meloloskan Shi Yu Qi untuk bertanding di Kejuaraan Dunia 2022 mempunyai efek domino.

Banyak pihak yang menyoroti keputusan induk bulu tangkis dunia termasuk dari Kenny Goh.

Sekretatis Jenderal Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) itu mengkritik BWF karena keputusan memasukkan Shi Yu Qi di Kejuaraan Dunia 2022.

Kenny Goh heran karena Asosiasi Badminton China (CBA) sebelumnya telah menolak keikutsertaan Shi Yu Qi di tahap pertama karena masih menjalani sanksi.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Bukan Hanya Anthony Ginting, Raja Bulu Tangkis Malaysia Juga Terancam Kehadiran Shi Yu Qi

Namun tiba-tiba, Shi Yu Qi masuk ke dalam daftar peserta ajang Kejuaraan Dunia 2022 pada 19 Juli kemarin.

Fakta ini dinilai menyalahi statuta BWF soal Kelayakan dan Pemrosesan Entri untuk Kejuaraan Dunia, bagian 3.2.20.

Dalam peraturan tersebut berbunyi bahwa seorang pemain atau pasangan yang telah menolak di Fase Satu tidak bisa membatalkan keputusan awalnya alias tak bisa terdaftar lagi.

Namun akhirnya, Shi Yu Qi diizinkan bisa berlaga dengan status menggantikan Chen Long.

Baca Juga: Putri KW Bakal Jadi Polwan, 5 Atlet Putri Hebat Indonesia Ini Juga Menjadi Abdi Negara

Sekjen BAM, Datuk Kenny Goh mengatakan harus ada penjelasan untuk penambahan menit terakhir pemain ranking 17 dunia itu.

“Saya prihatin dengan proses internal di BWF,” kata Kenny dikutip BolaSport.com dari The Vibes.

Kenny mengatakan BWF harus memberikan penjelasan tentang masuknya pemain meski sempat ditolak di fase awal.

“Saya tidak menentang pemain, tetapi saya lebih peduli tentang proses di BWF,” ujar Kenny.

BWF sebelumnya telah mengirim wildcard (undangan) kepada sejumlah pemain yang eligible dan bisa berpartisipasi di Kejuaraan Dunia 2022.

Untuk tunggal putra China, BWF mengirimkan wildcard kepada 5 pemain yaitu Chen Long, Shi Yu Qi, Lu Guang Zu, Huang Yu Xiang, dan Zhao Jun Peng.

Sejak kualifikasi Kejuaraan Dunia 2022 berakhir, per 26 April 2022, BWF telah mengkonfirmasi siapa saja yang menolak dan menerima undangan.

Baca Juga: Pantas Saja Rumor Si Bocah Ajaib Jadi Tandem Marc Marquez di Repsol Honda Menguat, Kalau Bertahan di KTM Terancam Diperlakukan Buruk

Dari kelima nama itu, Shi Yu Qi dan Huang Yu Xiang telah menyatakan menolak undangan.

China awalnya mengkonfirmasi bahwa Chen Long dan Lu Guang Zu menerima undangan BWF ke Kejuaraan Dunia saat Phase 1.

Adapun Zhao Jun Peng saat itu statusnya masih Invited (diundang).

Namun sekarang tampaknya telah berubah, China menolak undangan untuk Chen Long, dan menerima untuk Shi Yu Qi.

Jika Shi Yu Qi bisa tampil di Kejuaraan Dunia 2022, maka China akan diwakili 3 tunggal putra yakni Shi Yu Qi, Lu Guang Zu dan Zhao Jun Peng.

Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Terdepak dari KTM, Pencetak Sejarah Sirkuit Mandalika Gabung RNF Aprilia?