SportFEAT.com - Davide Brivio diyakini menjadi sosok yang bisa menyelamatkan Honda yang tengah di ambang kehancuran di MotoGP 2022.
MotoGP 2022 menjadi salah satu musim terburuk bagi Honda.
Bagaimana tidak, keempat pembalap yang dimiliki Honda gagal bersaing dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022.
Situasi itu tak terlepas dari para pembalapnya yang kesulitan memunculkan performa yang dimiliki RC213V.
Pol Espargaro, Takaaki Nakagami, Alex Marquez, hingga Marc Marquez yang digantikan Stefan Bradl terlempar dari 10 besar klasemen sementara.
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Satu Slot Tim Satelit Aprilia Jadi Milik Pembalap Italia?
Di antara seluruh pembalap Honda itu, Pol Espargaro bahkan menjadi satu-satunya yang pernah meraih podium di MotoGP 2022.
Saat itu, Pol Espargaro meraihnya di MotoGP Qatar 2022.
Dengan situasi itu, Honda pun dikabarkan akan melakukan perombakan besar-besaran di susunan timnya.
Selain bakal merombak beberapa nama pembalapnya, Honda dikabarkan bakal merekrut Davide Brivio menjadi manajer mereka.
Davide Brivio sendiri merupakan mantan manajer tim Suzuki yang kini masih menjabat di tim Alphine yang berkompetisi di F1.
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Satu Slot Tim Satelit Aprilia Jadi Milik Pembalap Italia?
Carlo Pernat selaku pengamat MotoGP menilai jika kabar itu benar, Honda melakukan pergerakan yang bagus.
Apalagi dengan pengalamannya pernah menjabat sebagai manajer Suzuki, Carlo Pernat menilai Davide Brivio tahu bagaimana kondisi tim pabrikan Jepang.
"Situasinya kacau. Honda adalah motor paling buruk di trek," kata Carlo Pernat dikutip Sportfeat dari Moto.it.
"Hipotesis (menghadirkan) Brivio perlu dipertimbangkan."
"Dia tahu kondisi pabrikan Jepang. Dia paham bagaimana membangun tim."
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Satu Slot Tim Satelit Aprilia Jadi Milik Pembalap Italia?
"Dia juga andal dalam memilih pembalap."
"Dia adalah figur sempurna," ucapnya.
Jika kabar Davide Brivio merapat ke Honda benar, ia akan menggantikan posisi yang kini sedang diisi oleh Alberto Puig.
Alberto Puig telah mengisi posisi manajer Honda sejak musim 2018.
Saat itu, Alberto Puig menggantikan posisi yang ditinggalkan Livio Suppo.
Namun selama kepemimpinan Alberto Puig itu, Honda mengalami tren penurunan meski mampu menghantarkan Marc Marquez menjuarai musim 2018 dan 2019.
Selain itu, Alberto Puig dinilai membuat beberapa keputusan kontroversial yang menyebabkan Honda dalam situasi seperti ini.
Di beberapa kesempatan sebelumnya, beberapa pihak juga menilai tak kunjung sembuhnya Marc Marquez dari cedera yang dialami sejak 2020 adalah kesalahan Alberto Puig yang dinilai terus memaksa sang pembalap.