SportFEAT.com - Pembalap Redbull KTM Ajo, Pedro Acosta tak ingin terburu-buru naik kelas ke MotoGP dan ingin menghabiskan satu tahun lagi di Moto2 di musim depan.
Pedro Acosta mampu tampil sensasional di Moto3.
Pembalap asal Spanyol itu mampu keluar sebagai juara dunia di Moto3 dengan modal 6 kemenangan.
Setelah itu, Pedro Acosta langsung naik kelas untuk berkompetisi di Moto2 2022.
Meski performa sang pembalap di Moto2 sempat kurang mentereng, Pedro Acosta mulai menunjukan kebolehannya dengan meraih kemenangan pertamanya di Moto2.
Baca Juga: Satu Kelebihan yang Bikin Aleix Espargaro Jadi Calon Kuat Juara Dunia MotoGP 2022
Kemenangan itu diraih saat menjalani balapan di Moto2 Italia 2022.
Rekor tersebut sekaligus memecahkan pembalap termuda yang meraih kemenangan di Moto2 mengalahkan catatan milik Marc Marquez.
Tak ayal Pedro Acosta menjadi salah satu target utama tim-tim MotoGP untuk musim yang akan datang.
Namun, Pedro Acosta tak merubah keyakinannya yang masih ingin menghabiskan moto2 di musim 2023 nanti.
"Jika saya berada di MotoGP tahun depan ketika saya berusia 19 tahun, saya akan menghabiskan seluruh karir saya di sana," kata Pedro Acosta dikutip Sportfeat dari Speedweek.com.
"Tidak perlu terburu-buru, kita punya waktu."
"Kami bisa menghabiskan satu tahun ekstra di Moto2 untuk belajar dan tidak terlalu memikirkan MotoGP."
"Jika Anda mengetahui tentang segala sesuatu di kepala Anda dan jika Anda memiliki keberanian untuk mengatakannya, maka semuanya akan datang."
"Karena dengan tujuan yang jelas dalam pikiran lebih mudah untuk mendorong dan membuat tempat seperti yang telah kita lihat di Moto3."
"Mungkin lebih sulit di Moto2. Mungkin kita hanya perlu belajar lebih banyak."
Bagi Pedro Acosta naik kelas dari Moto2 ke Moto3 sudah banyak perbedaan.
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Satu Slot Tim Satelit Aprilia Jadi Milik Pembalap Italia?
Apalagi, jika dirinya masih belum memiliki banyak pembelajaran di Moto2 dan terlalu memaksakan naik ke MotoGP, Pedro Acosta bisa saja kesulitan bersaing.
"Semua orang punya ekspektasi. Tapi pada akhirnya ini (Moto2) adalah dunia yang berbeda dibandingkan dengan Moto3," tutur Acosta lagi.
"Di Moto2 Anda harus mengatur kemiringan roda dan suhu ban."
"Anda melakukan setengah balapan di kualifikasi pada hari Sabtu karena sangat sulit untuk naik dari baris keempat."
"Di Moto3 saya start dari P25 dan berada di grup depan dalam lima lap."
"Di Moto2 Anda mulai di P11 atau P12 dan Anda harus menggunakan ban lebih banyak daripada yang lain untuk menjadi yang terdepan."