Find Us On Social Media :

Pelatih Indonesia Bongkar Penyebab Kekalahan Titisan Lee Chong Wei di Commonwealth Games 2022

Pebulu tangkis muda Malaysia, Ng Tze Yong.

SportFEAT.COM - Hendrawan beberkan penyebab kekalahan tunggal putra Malaysia Ng Tze Yong di final Commonwealth Games 2022.

Perjalanan tunggal putra Malaysia Ng Tze Yong di Commonwealth Games 2022 berakhir antiklimaks.

Pebulu tangkis 22 tahun itu harus puas meraih medali perak pada ajang multievent negara persemakmuran Inggris tersebut.

Hasil tersebut tak terlepas dari kekalahan yang dialami Ng Tze Yong di final Commonwealth Games 2022.

 Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - 3 Wakil Mundur, Berikut Daftar Pemain Indonesia yang Mentas

Di partai puncak, pemain kelahiran Johor itu tumbang di tangan wakil India Lakhsya Sen.

Dalam pertandingan yang berlangsung Senin (8/8/2022) di NEC Hall, Birmingham itu, Tze Yong kalah 21-19, 9-21, 16-21.

Pelatih tunggal putra BAM Hendrawan, membeberkan penyebab kekalahan Ng Tze Yong di final Commonwealth Games 2022.

Pelatih asal Indonesia itu menilai kekalahan anak asuhnya disebabkan karena pengalaman.

Baca Juga: Optimisme Enea Bastianini Rebut Satu Kursi Tim Pabrikan Ducati usai Tampil Trengginas di MotoGP Inggris 2022

Menurut dia, Lakshya Sen lebih berpengalaman dibandingkan Ng Tze Yong.

"Pertama, selamat untuk Lakhsya. Kami harus mengakui bahwa Tze Yong kalah dari pemain yang lebih baik hari ini," buka Hendrawan.

"Dari cara dia kembali dan mengubah kecepatan permainan membuktikan bahwa dia adalah pemain yang jauh lebih berpengalaman.

"Itu tidak berarti Tze Yong tidak ingin menang, tetapi kesenjangan pengalaman dan kebugaran membuat perbedaan hari ini."

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Ganda Putri Andalan Jepang Sesumbar Gondol Medali Emas Berkat Modal Ini

Meski begitu, Hendrawan ia tetap memuji pemain yang dijuluki titisan Lee Chong Wei tersebut.

"Namun demikian, Tze Yong mengalahkan dirinya sendiri di sini di Birmingham," ujar Hendrawan soal permainan Ng Tze Yong.

"Dia bahkan bukan calon medali untuk memulai."

Lebih jauh, Hendrawan yang sebelumnya pernah menangani Lee Zii Jia, menyebut hasil di Birmingham bisa dijadikan motivasi untuk Ng Tze Yong.

"Tze Yong tidak boleh berhenti belajar. Ini hanya batu loncatan," tutur Hendrawan lagi.

"Kita tidak boleh memuji dia secara berlebihan atas keberhasilannya.

"Dan kita tidak boleh mengkritik dia secara berlebihan ketika dia gagal," tandas pahlawan Indonesia di Thomas Cup 2002 tersebut.

Baca Juga: Ganda Putri Inggris dan Korea Selatan Lebih Hebat dari Indonesia di Kejuaraan Dunia, Ini Buktinya!