Find Us On Social Media :

Kejuaraan Dunia 2022 - Usai Kesulitan dan Kalah dari Gregoria, Ratu Bulu Tangkis Dunia Kini Bisa Diuntungkan Gara-gara Satu Hal

Pebulu tangkis tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, saat bertanding pada final All England Open 2022 di Birmingham Arena, Inggris, Minggu (20/3/2022)

SportFEAT.com - Akane Yamaguchi mengaku bisa diuntungkan dengan venue Kejuaraan Dunia 2022 setelah sempat kesulitan di lapangan berangin yang mana ia kalah dua kali beruntun dari Gregoria.

Dua kekalahan tunggal putri nomor satu dunia itu dari Gregoria Mariska Tunjung terjadi di dua turnamen di Malaysia, beberapa minggu lalu.

Akane Yamaguchi kesulitan menghadapi Gregoria dan berakhir dengan kekalahan beruntun yang digelar di turnamen dengan venue yang cukup berangin.

Itu adalah hasil pertandingan terakhir Akane Yamaguchi sebelum bersiap ke Kejuaraan Dunia 2022.

Baca Juga: Chico Aura Lengkapi Formasi Tunggal Putra, Berikut Update Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2022

Jelas kekalahan beruntun dari Gregoria akan menjadi rapor merah bagi juara dunia bertahan itu.

Yamaguchi sendiri menyadari bahwa hasil turnamennya di sejumlah turnamen terakhir tidak bagus. Termasuk kalah dua kali beruntun dari Gregoria.

"Saya bisa bermain bagus di All England Open 2022 (dan juara) tapi di tiga turnamen terakhir saya memang tidak puas dengan performa saya," aku Yamaguchi dikutip Sportfeat dari BadSpi.jp.

"Tapi saya tidak merasa buruk. Saya akan berusaha untuk tidak cemas dan tidak mau terlalu memikirkan kekalahan itu," tukasnya.

Kini menjelang Kejuaraan Dunia 2022, Yamaguchi tampaknya bisa bernapas lebih lega.

Selain karena bakal mentas di hadapan publik sendiri, pemain 24 tahun itu juga merasa diuntungkan dengan venue pertandingan di Kejuaraan Dunia 2022.

Kejuaraan Dunia 2022 akan digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang.

Venue tersebut cenderung besar dan memiliki pola lambat, yang mana ini sangat disenangi Yamaguchi.

Tak ayak Yamaguchi begitu percaya diri sekarang.

"Kalau reli yang berjalan jadi reli defensif, saya merasa laju shuttlecock akan lebih lambat daripada di venue yang lebih kecil," kata Akane Yamaguchi.

"Sehingga itu justru membuat saya bisa terus melakukan reli tanpa terburu-buru."

"Karena kalau saya tidak sabar, saya bisa melakukan kesalahan sendiri. Tapi Tokyo Metropolitan Gymnasium ini cukup besar dan saya pikir saya bisa mengendalikan arah pukulan saya dengan baik di sana," ucapnya.

Venue Tokyo Metropolitan Gymnasium sudah absen dari beberapa kali edisi turnamen BWF dalam beberapa tahun terakhir.

Biasanya, turnamen Japan Open pun bukan menggunakan venue ini melainkan Musashino Forest Plaza yang juga jadi venue Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu.

Terakhir kali Tokyo Metropolitan Gymnasium menggelar ajang besar bulu tangkis adalah pada Japan Open 2017 silam.

Ádapun Yamaguchi pernah memetik kemenangan saat bertanding di venue tersebut pada Japan Open 2013.

"Sekaran saya merasa bagus, tidak ada tekanan apapun. Akan bagus jika saya terus menemukan hal-hal baru dalam diri saya, saya menjadi semakin tak sabar," katanya.