"Saya lihat tidak ada perbedaan (karena sempat dipisah, red), saya malah lihat tren positif, lebih menginginkan mendapatkan presasti di Kejuaraan Dunia 2022, tidak ada dampak negative, lebih ke positif," kata Eng Hian dalam konferensi pers PBSI kepada awak media, Kamis (11/8/2022).
Eng Hian menuturkan bahwa bongkar pasang di sektor ganda putri Indonesia, dalam hal ini untuk sesi latihan di pelatnas Cipayung, sudah menjadi hal lumrah.
Sehingga tidak ada kesulitan bagi para anak didik Eng Hian untuk memahami pola main masing-masing.
"Kan kami sehari-hari ketemu (di pelatnas, red), kami bukan tim yang ketemu kalau ada pemusatan latihan saja, jadi komunikasi Fadia/Ribka justru sebenarnya lebih lama dari Fadia/Apri. Jadi untuk membangun komunikasi dan chemistry untuk saat ini tidak ada masalah," tegas Eng Hian.
"Karena alasan dipisahkan bukan masalah komunikasi dan mereka juga tak akan dipisahkan kalo Greysia tidak pensiun kan. Jadi tidak serumit itu ya," tukas Eng Hian.
Eng Hian mengungkapkan bahwa dipasangkannya kembali Fadia dan Ribka akan memberikan dampak-dampak yang positif, terutama dari pengalaman Fadia yang langsung melesat bersama Apriyani.
"Kalau dilihat prestasi yang Fadia capai tentunya kita harapkan dapat memberikan dampak positif saat berpartner dengan Ribka,".
"Begitu juga dengan Ribka, melihat Fadia mendapat prestasi yang baik dengan Apriyani, akan menjadi motivasi tambahan untuk Ribka bahwa ia dapat membuktikan bahwa kemampuannya juga bisa mendongkrak kemampuan Fadia/Ribka yang dulu digadang-gadang menjadi pengganti Greysia/Apriyani."
"Ternyata ada faktor yang membuat mereka (Fadia/Ribka) sebelumnya kurang menonjol, ada pelajaran kenapa mereka dipisahkan dan sekarang diharapkan untuk tampil maksimal di Kejuaraan Dunia 2022 nanti," tukas Eng Hian.
Di Kejuaraan Dunia 2022, Fadia/Ribka diharapkan mampu mencapai semifinal. Dengan memijak semifinal, maka dipastikan Fadia/Ribka sudah menggaransi perolehan medali.
Namun Eng Hian tidak serta merta menuntut anak didiknya atau membebani. Pelatih yang juga mantan pemain ganda putra bersama Flandy Limpele itu berharap Fadia/Ribka mampu bermain enjoy dan mengeluarkan permainan terbaik mereka.
"Untuk ribka dan fadia tentunya lebih cederung untuk mencapai prestasi secara individu dalam artian sekarang kan Fadia dan Ribka sudah berpasangan lagi, tapi tentunya kesempatan ini masih diberikan, kesempatan mengukir prestasi," kata Eng Hian.
"Kalau mereka bisa mendapatkan medali, itu jadi prestasi individu."
"Meskipun setelah Kejuaraan Dunia 2022 mereka berpisah, tapi tentunya itu akan jadi kebanggaan tersendiri. Jadi saya harapkan Fadia/Ribka bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya," ucap Eng Hian.
Prestasi ganda putri Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia cukup bagus.
Sebelumnya di edisi Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, ganda putri Indonesia meraih medali perunggu lewat keberhasilan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.