Find Us On Social Media :

2 Hal yang Jadi Biang Kerok Andrea Dovizioso Menderita hingga Putuskan Pensiun

Pembalap RNF Yamaha, Andrea Dovizioso saat bersiap menjalankan sesi latihan bebas di MotoGP Catalunya 2022, Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol, Sabtu (4/6/2022)

SportFEAT.COM - Manajer tim RNF Racing, Wilco Zeelenberg, beberkan penyebab Andrea Dovizioso gagal bersinar bersama Yamaha hingga putuskan pensiun.

Andrea Dovizioso telah membuat sebuah keputusan penting dalam karier balap profesionalnya.

Rider kawakan Italia itu memilih untuk gantung helm alias pensiun sebelum MotoGP2022 berakhir.

Dovizioso akan resmi pensiun setelah perlombaan MotoGP San Marino 2022.

 Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Marcus/Kevin Siap Tempur, Bagaimana 3 Ganda Putra Indonesia Lainnya?

Dovizioso menjelaskan keputusan gantung helm dari dunia yang telah membesarkan namanya tak terlepas dari performanya dua musim terakhir.

Saya tidak pernah merasa nyaman dengan motor ini dan saya belum bisa memaksimalkan potensinya, meskipun sudah dibantu tim dan seluruh skuad Yamaha," kata Dovizioso.

"Hasilnya negatif, tapi terlepas dari itu saya menganggapnya sebagai pengalaman hidup."

"Ketika ada begitu banyak kesulitan, Anda harus memiliki kemampuan untuk mengelola situasi dan emosi Anda dengan baik.

"Untuk semua ini dan atas dukungan mereka, saya berterima kasih kepada Yamaha, tim saya dan WithU, dan sponsor lain yang terlibat dalam proyek ini."

Baca Juga: Bukan Raih Medali Emas, Ini Target Ganda Campuran Terbaik Malaysia di Kejuaraan Dunia 2022

Sementara itu, manajer tim RNF Racing Wilco Zeelenberg memiliki pendapat lain soal pensiunnya Dovizioso.

Menurut Zeelenberg, setidaknya ada dua hal yang menjadi biang kerok performa Dovizioso memburuk hingga memutuskan pensiun.

Pertama, adalah masa cuti yang cukup panjang.

Seperti yang diketahui, rider yang akrab disapa Dovi itu sempat hiatus usai Kejuaraan Dunia MotoGP 2020.

Baca Juga: Sang Legenda Punya Solusi Agar Tunggal Putra Malaysia Mampu Bersaing di Level Dunia

Dovizioso baru kembali ke lintasan balap di pertengahan MotoGP 2021.

Kedua adalah persaingan di kelas premier yang tak seperti masa lalu.

Pada MotoGP 2022, banyak pembalap muda bertalenta dan memiliki gaya agresif.

“Dia memiliki lebih banyak pengalaman dengan Yamaha dan juga telah menempatkan motor itu di podium, tetapi permainan telah berubah,” kata Zeelenberg.

“Sebelumnya, Anda bisa berada di urutan keempat atau kelima dan terpaut 10 detik dari pemenang.

"Sekarang Anda di urutan ke-12 atau lebih rendah," lanjut Zeelenberg.

"Dalam empat lap, Anda kehilangan sebanyak 10 detik ketika Anda terjebak traffic atau terlibat pertarungan."

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Ganda Putri Nomor 1 Malaysia Buka Kans Ciptakan Sejarah