Find Us On Social Media :

Terkuak Fakta Mengejutkan di Balik Hengkangnya RNF Racing dari Yamaha

Bos RNF Yamaha, Razlan Razali (kanan) dan Manajer Tim Wilco Zeelenberg.

SportFEAT.COM - Bos RNF Racing Razlan Razali beberkan penyebab timnya mengakhiri kerjasama dengan Yamaha.

Yamaha dipastikan hanya turun dengan satu tim saja pada MotoGP 2023 mendatang.

Hal tersebut tak terlepas dari berakhirnya kerja sama antara Yamaha dan RNF Racing.

RNF Racing sendiri telah menentukan masa depannya di MotoGP 2023.

 Baca Juga: Kejuaraaan Dunia 2022 - 5 Calon Pemenang Versi Legenda Bulu Tangkis Malaysia, Ada Anthony Ginting!

Tim yang bermarkas di Malaysia tersebut memilih bergabung dengan Aprilia sebagai tim satelit.

Bos RNF Racing, Razlan Razali sebelumnya sempat mengutarakan bahwa keputusan tersebut murni bisnis.

"Menjalankan tim MotoGP pada akhirnya adalah bisnis," ungkap Razali kepada Crash, seperti dikutip SportFeat dari Todocircuito.

"Strategi jangka panjang dengan pengeluaran modal yang besar," lanjut pria Malaysia itu.

Baca Juga: Meski Masa Depannya Belum Jelas, Takaaki Nakagami Harusnya Bisa Bernafas Lebih Lega Berkat Kabar Ini

Razlan juga menjelaskan mengapa timnya memutuskan berpisah dengan Yamaha di akhir MotoGP 2022.

Menurut dia, sebagai tim satelit seharusnya mendapat kontrak minimal tiga tahun.

Akan tetapi, hal tersebut tak didapatkan timnya saat bernegosiasi dengan Yamaha.

"Biasanya kontrak antara tim independen dan pabrikan minimal tiga tahun, seperti Yamaha dengan Petronas SRT sebelumnya," ungkap Razlan.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Hendrawan Bongkar Tantangan Terbesar Pewaris Lee Chong Wei

"Kami tidak berhasil, tetapi kami membuat pengecualian tahun ini.

"Saya mengerti karena kami dianggap sebagai perusahaan rintisan.

"Tapi kami telah membuktikan diri kami tahun ini, jadi kami pikir, dengan apa yang mereka [Yamaha] lihat, apa yang telah diatur, kami bisa mendapatkan kontrak yang lebih panjang [untuk 2023]

"Karena kami tidak ingin masuk ke situasi di mana Juni atau Juli tahun depan dan kami tidak tahu, karena kami berada di tangan produsen.

"Jadi itu tidak cocok dengan strategi jangka panjang kami."

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Ganda Campuran Nomor Satu China Tak Mau Jemawa, Kendati Prestasi Segudang Sudah Ada di Tangan Mereka