Kini giliran Martin yang sudah ancang-ancang untuk membalas salipan Bastianini sekaligus demi meraih seragam tim Merah Borgo Panigale.
"Saya sekarang akan berjuang di posisi ini untuk mencapai apa yang saya inginkan: tim pabrikan Ducati," tegas Jorge Martin dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Masih ada 2 balapan untuk berada di depan pesaing saya, saya harap saya bisa melakukan yang terbaik," imbuhnya.
Jorge Martin tidak menunjukkan sikap untuk mengalah sama sekali dari Bastianini.
Tujuan utamanya sedari awal bergabung di Pramac adalah memastikan nasibnya naik ke pabrikan Ducati.
"Tidak ada tempat lain, satu-satunya pilihan saya saat ini adalah tetap bersama Ducati," kata pembalap asal Spanyol itu.
"Ini adalah proyek yang sudah lama percayai. Saya berharap untuk segera memakai warna merah (gabung pabrikan Ducati, red)."
"Jika tidak, maka tahun berikutnya, karena saya ingin memperjuangkan gelar juara dunia," pungkas Martin.
Siapapun yang gagal terpilih jadi pembalap pabrikan Ducati, akan berada di tim Pramac.
Jika Enea Bastianini terpilih, artinya Martin bertahan di Pramac bersama Johann Zarco.
Namun jika Martin yang terpilih, maka Bastianini pindah dari Gresini ke Pramac.
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti sebenarnya sudah memastikan entah itu di Ducati atau Pramac, dua-duanya akan mendapat gaji yang setara dan hak yang sama.
Bahkan motornya pun akan sama.
Namun tampaknya gengsi untuk menunggangi livery Ducati jauh lebih besar nilainya di mata dua pesaing itu.