"Saya pikir saya lebih baik sekarang, tetapi tentu saja saya jauh dari performa terbaik. Saya belum berlatih lebih lama dari yang biasa saya lakukan," imbuhnya.
Di Kejuaraan Dunia 2022 pun Antonsen sampai blak-blakan tidak mengejar target apapun.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana pemain 25 tahun itu sering berani mematok target warna medali, bahkan emas.
"Biasanya saya akan duduk di sini dan mengatakan bahwa saya ingin meraih emas dan menang, tapi sekarang itu sama sekali bukan harapan saya," aku Antonsen.
"Saya jauh dari performa puncak saya dan belum siap dalam pertempuran, jadi ya saya sedikit menurunkan sedikit harapan saya," ucap Antonsen yang meraih medali perak di edisi 2019 dan perunggu di edisi 2021 lalu.
Menyadari fisiknya belum 100 persen siap, Antonsen cuma bisa berharap mampu menikmati pertandingan tanpa beban dan berharap cederanya tidak kambuh.
"Saya berharap saya bisa bermain dan saya bisa bersenang-senang bertanding lagi," katanya.
"Saya sadar bahwa saya tidak punya harapan yang tinggi pada diri saya dan hanya bisa berharap kejutan positif, Semoga menjadi lebih baik."
Di babak pertama Kejuaraan Dunia 2022, Antonsen akan berjumpa dengan wakil tuan rumah Kenta Nishimoto yang jelas akan mendapat dukungan besar dari publik Jepang.
Meski Antonsen unggul head-to-head 7-1, ia sudah bersiap bahwa laga itu pasti tak akan mudah.
"Saya memiliki pertandingan pertama yang sangat sulit, yang akan sulit bahkan jika saya 100 persen," kata Antonsen.
"Jika saya ingin melangkah lebih jauh di turnamen itu, saya benar-benar harus mencapai level yang bagus sejak awal. Kita lihat. Saya pergi ke turnamen dengan harapan yang rendah, tetapi saya benar-benar menantikan untuk masuk ke lapangan," pungkasnya.