Find Us On Social Media :

Bos Ducati Malah Pusing meski Francesco Bagnaia Juara MotoGP Austria 2022, Salah Satunya Gara-gara Fabio Quartararo

Bos Ducati, Gigi Dall'igna justru pusing usai Francesco Bagnaia juarai MotoGP Austria 2022.

Meski berakhir dengan kemenangan Francesco Bagnaia, Gigi Dall'Igna jelas tidak terlalu puas dengan kemenangan itu.

Ketangguhan Fabio Quartararo pun menjadi benang merah utama yang mengusik pikiran pria asal Italia itu.

"Selamat untuk Bagnaia dan selamat juga untuk Fabio Quartararo," ucap Gigi Dall'Igna getir, usai balapan selesai, dikutip Sportfeat dari GPOne Italia.

Selain dibuat pusing gara-gara Fabio Quartararo, rupanya Dall'Igna juga makin puyeng gara-gara kegagalan dua pembalap yang jadi kandidat rider tim pabrikan Ducati di musim depan, Enea Bastianini dan Jorge Martin, dalam meraih podium.

Enea Bastianini yang start dari pole position justru gagal finis di tengah balapan akibat masalah teknis dengan motornya.

Sedangkan Martin, ia mengalami kecelakaan di Tikungan 1 pada dua lap tersisa saat posisinya masih berpeluang untuk raih podium 3. Meski masih bisa lanjut balapan, Martin gagal meraih podium dan harus puas finis ke-10.

Ini jelas membuat Dall'Igna dan segenap kru tim Ducati makin pusing menentukan siapa yang patut mendapatkan kursi pabrikan Ducati di musim depan.

"Hasil yang buruk untuk Martin dan Bastianini, kami berharap bisa mendapat lebih dari itu tetapi memang bertahan di depan Fabio Quartararo itu sulit," kata Dall'Igna.

Tak salah jika Ducati memperpanjang jadwal pengumuman mereka sampai seri San Marino pada bulan September.

Sampai saat ini Ducati masih bungkam perihal siapa yang akan mereka pilih untuk menjadi rekan satu tim Bagnaia di musim depan.

"Kami tidak akan memihak siapapun, tidak ada pihak memihak dari hanya satu balapan saja," tukasnya.

"Jangan khawatir, kami akan memutuskannya (calon rider pabrikan Ducati) sebelum MotoGP San Marino kok," ucapnya.

Jika salah satu sudah terpilih ke tim pabrikan, maka yang tidak terpilih sudah dipastikan akan bernaung di tim satelit Pramac Ducati bersama Johann Zarco.

Sejatinya, ini hanya masalah gengsi perihal label pembalap pabrikan, sebab baik Martin maupun Bastianini sama-sama dibekali motor pabrikan dan gaji yang sama.