SportFEAT.com - Kandasnya raja bulu tangkis Malaysia, Lee Zii Jia masih mencetuskan sejumlah polemik yang membuat tunggal putra peringkat 6 dunia itu makin tersudutkan.
Lee Zii Jia kalah sebelum berhasil memastikan garansi medali di Kejuaraan Dunia 2022.
Pemain tunggal putra unggulan keenam itu kandas di tangan wakil non-unggulan China, Zhao Jun Peng, di babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2022.
Kalah di babak 16 besar menjadi catatan negatif bagi Lee Zii Jia yang diharapkan mampu melaju jauh, bahkan setidaknya berhasil menggaransi medali alias masuk semifinal.
Baca Juga: Jadwal Final Kejuaraan Dunia 2022 - Momentum Ahsan/Hendra Sempurnakan Rekor
Harapan tinggi itu memang lahir akibat ucapan Lee Zii Jia sendiri.
Yang sejak awal bertekad untuk menjadi tunggal putra Malaysia pertama yang berhasil menjadi juara dunia.
Sebagai informasi, Malaysia memang belum pernah memiliki juara dunia sepanjang turnamen ini digelar sejak 1977. Termasuk di tunggal putra, prestasi terbaik Malaysia adalah memperoleh tiga medali perak dari Lee Chong Wei.
Yang makin membuat publik Negeri Jiran semakin berharap ialah persiapan Lee Zii Jia.
Lee Zii Jia rela melewatkan Singapore Open 2022 dan bahkan menolak untuk membela Malaysia di Commonwealth Games 2022, dengan alasan ingin fokus ke Kejuaraan Dunia 2022.
Tak ayal, kekalahan prematur kemarin itu kini membuatnya makin tertekan dan memicu polemik di 'arena' media sosial Malaysia.
Tidak sedikit yang berkomentar negatif terhadap kekalahan Lee Zii Jia. "Sudah rela absen di turnamen penting (Commonwealth Games, red) pun sekarang hasilnya gagal total" demikian kurang lebih komentar yang bertebaran di lini masa media sosial Malaysia.
Salah satu mantan tunggal putra nomor satu dunia sekaligus legenda bulu tangkis Malaysia, Roslin Hashim turut mengiyakan bahwa sekarang ini Lee Zii Jia tengah membiarkan dirinya menahan beban besar sendirian.
Sebagai pemain profesional, hasil ini jelas membuat Lee makin disorot soal kapasitas performanya dalam menentukan target.
"Jika kita lihat, dia seperti memberi tekanan pada dirinya sendiri di Kejuaraan Dunia kali ini," kata Roslin Hashim dikutip Sportfeat dari Harian Metro Malaysia.
"Dia sendiri yang menargetkan menjadi juara itu. Itu sebabnya dia pilih tidak ikut di Commonwealth Games dan beberapa turnamen lain untuk benar-benar fokus mempersiapkan diri di turnamen di Tokyo ini," katanya.
"Dia akan selalu memikirkan target ini. Berdasarkan hasil pertandingan (sebelumnya), oke oke saja jika demikian."
"Namun sekarang dia tidak punya alasan lain lagi setelah kalah begini. Yang tadinya tak mau main di Commonwealth Games sudah diberikan, tidak mau main di Singapore Open sudah diberikan, seharusnya dia bisa memastikan dia juara tapi nyatanya tidak bisa," ucap Roslin lagi.
Di satu sisi, Roslin Hashim juga menilai bahwa lawan tampil lebih bagus, dalam hal ini adalah soal performa Zhao Jun Peng.
"Di pertandingan kemarin, selain tekanan-tekanan itu, lawan juga tampil bagus. Terlihat kuat dan sangat bertekad untuk menang," tukasnya.
Banyak sentimen yang muncul bahwa akibat melewatkan beberapa turnamenlah yang membuat sentuhan Lee Zii Jia jadi berkurang.
Soal itu, Roslin tidak bisa menanggapi lebih lanjut karena progres Lee Zii Jia yang tahu hanya dia sendiri dan tim pelatih dalam tim independennya.
"Ada pemain yang harus selalu main di turnamen, karena seperti latihan, kalau tidak latihan satu atau dua hari saja permainan bisa drop, sentuhan hilang."
"Tapi ada pula yang butuh istirahat, 3-4 hari, tapi sentuhannya masih bisa sama. Itu tergantung pada pemain itu sendiri."
"Hanya dia (Zii Jia) sendiri yang tahu bagaimana levelnya. Sudah berapa lama dia tidak tampil, dia sudah mempersiapkan diri tapi ternyata tidak bisa mendapatkan targetnya di Kejuaraan Dunia. Jadi ada banyak kemungkinan."
"Ya bisa jadi karena terlalu lama tidak bermain dan bisa pula akibat terlalu banyak menahan tekanan sendiri," pungkas Roslin.