Find Us On Social Media :

Sang Legenda Sumringah atas Keberhasilan Ganda Putra Malaysia Akhiri Puasa Gelar 45 Tahun di Kejuaraan Dunia

Ekspresi ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik usai melaju ke final Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo, Jepang, Sabtu (27/8/2022)

SportFEAT.COM - Rashid Sidek sebut kemenangan Aaron/Soh di final Kejuaraan Dunia 2022 sebagai kado untuk Malaysia yang akan berulang tahun.

Ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik tampil trengginas di final Kejuaraan Dunia 2022.

Pasangan ranking enam dunia itu sukses meraih medali emas usai mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) di partai puncak.

Aaron/Soh yang menempati unggulan keenam menumbangkan Ahsan/Hendra dua gim langsung.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022), Aaron/Soh menang 21-19, 21-14.

 Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Target PBSI Gagal Total, Tamparan Keras Agar Tidak Bergantung Melulu di Ganda Putra

Kesuksesan Aaron/Soh juga membuat sejarah tersendiri bagi wakil Malaysia di Kejuaraan Dunia.

Mereka menyudahi puasa gelar selama 45 tahun wakil Negeri Jiran di ajang tahunan BWF tersebut.

Sebelumnya, pencapaian terbaik Malaysia adalah meraih delapan medali perak plus 13 perunggu di Kejuaraan Dunia.

Hal tersebut praktis menjadi perbincangan hangat pecinta bulu tangkis Malaysia.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Pelatih Indonesia Bawa Malaysia Akhiri Puasa Gelar 45 Tahun

Legenda bulu tangkis Malaysia Rashid Sidek tak mau ketinggalan merespon kesuksesan Aaron/Soh.

Eks pebulu tangkis tunggal putra Malaysia itu menilai kemenangan Aaron/Soh adalah kado indah untuk Malaysia yang akan merayakan hari kemerdekaan pada 30 Agustus mendatang.

"Ini memang kado yang berarti dalam rangka HUT Kemerdekaan negara," kata Sidek.

Rashid juga mengatakan bahwa Aaron/Soh merupakan salah satu kebanggaan Malaysia di kancah internasional.

Baca Juga: Final Kejuaraan Dunia 2022 - Ahsan/Hendra Memang Kalah, tapi Indonesia Bisa Turut Berbangga Atas Kemenangan Ganda Putra Malaysia

"Mereka adalah permata nasional yang membuat negara ini terkenal di panggung dunia, terutama untuk olahraga bulu tangkis, yang belum pernah kami miliki sebagai juara dunia sebelumnya," ujar Sidek lagi.

Disinggung soal kemenangan atas Ahsan/Hendra, Rashid menilai strategi yang digunakan Aaron/Soh menjadi rahasianya.

“Di awal pertandingan, mereka mengikuti ritme Ahsan-Hendra," ungkap Rashid lagi.

"Namun saat memasukkan 10 hingga 11 poin, mereka mengubah pola permainan dan melakukan defense terlebih dahulu sebelum melakukan serangan balik.

“Dari apa yang mereka tampilkan, itu menunjukkan gaya permainan mereka bertahan dan solid untuk mengumpulkan poin lagi,” tandas dia.

Terlepas dari itu, kemenangan di final Kejuaraan Dunia 2022 merupakan yang ketiga beruntun Aaron/Soh di pertemuan terakhir.

Sebelumnya, mereka memenangkan pertandingan di perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 dan perempat final Malaysia Open 2022 lalu.

Baca Juga: Hasil Final Kejuaraan Dunia 2022 - Ahsan/Hendra Runner-up, Malaysia Akhirnya Bisa Cicipi Gelar Juara Dunia