Find Us On Social Media :

Harapan Petinggi PBSI usai Wakil Indonesia Gagal Total di Japan Open 2022

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky saat diwawancarai setelah memimpin latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022).

SportFEAT.COM - Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky, berharap hasil jeblok di Japan Open 2022 tak membuat wakil Indonesia patah semangat.

Tim bulu tangkis Indonesia menuai hasil minor saat tampil pada Japan Open 2022.

Menurunkan 13 wakil di Negeri Sakura, tidak ada satu pun yang membawa pulang medali dari Japan Open 2022.

Bahkan tidak ada dari 13 wakil Merah Putih yang mampu menembus babak final turnamen BWF berlevel series 750 tersebut.

 Baca Juga: Cuma Butuh 4 Bulan bagi Apriyani/Fadia untuk Tanbiskan Diri Jadi Ganda Putri Nomor 1 Indonesia

Pencapaian terbaik wakil Indonesia adalah lolos ke babak perempat final.

Tercatat ada lima wakil Tanah Air yang berlaga di babak delapan besar, namun semuanya harus menelan kekalahan.

Dari nomor tunggal ada Chico Aura Dwi Wardoyo (putra) dan Gregoria Mariska Tunjung (putri).

Sedangkan dari nomor ganda terdapat tiga wakil yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (putra) dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti serta Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (putri).

Baca Juga: Update Ranking BWF - Anthony Ginting dan Ahsan/Hendra Apes, Apriyani/Fadia Melesat 9 Setrip dan Dekati 30 Besar Dunia!

Lebih menyakitkan ada satu wakil Indonesia yang pulang dengan kondisi cedera yakni Anthony Sinisuka Ginting.

Ginting memutuskan mundur sesaat sebelum babak pertama karena mengalami cedera punggung.

Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky, menjelaskan bahwa hasil minor yang didapat wakil Indonesia di Japan Open 2022 tak terlepas dari minimnya waktu adaptasi.

"Evaluasi terpenting saya adalah bagaimana penyesuaian kami dengan kondisi lapangan dan shuttlecock," ucap Rionny.

Baca Juga: Tes Misano Akan Sangat Menentukan Masa Depan Marc Marquez dan Honda

"Ini terjadi di sini dengan kondisi lapangan yang stabil dan laju shuttlecock yang lambat membuat anak-anak memang agak kesulitan.

"Berbeda dengan saat bertanding di Malaysia dan Singapura lalu, dimana anak-anak mampu bermain dengan pola dan teknik terbaik karena shuttlecock-nya kencang."

Lebih jauh, pria asal Ternate itu pun berharap hasil di Japan Open 2022 tak membuat para pemain dan pelatih kecewa.

Sebaliknya, Rionny meminta Chico Aura dan kolega menjadikan hasil jeblok di Jepang sebagai motivasi untuk berkembang.

Baca Juga: Ada Faktor Non-teknis di Balik Kemenangan Bersejarah Akane Yamaguchi di Japan Open 2022

"Saya harap hasil ini tidak membuat anak-anak dan tim pelatih patah semangat," ungkap Rionny.

"Sebaliknya harus menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik lagi karena masih banyak turnamen-turnamen di depan.

"Apalagi tahun depan kami bersiap menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024," tukas eks pelatih tim Jepang tersebut.