SportFEAT.COM - Pembalap Gresini Racing Enea Bastianini menceritakan pengalaman usai memenangi ajang MotoGP Aragon 2022.
Enea Bastianini tampil memukau pada perlombaan MotoGP Aragon 2022, Minggu (18/9/2022) di Sirkuit Aragon.
Jagoan Gresini Racing itu berhasil naik podium tertinggi usai mengalahkan pesaing-pesaing terdekatnya.
Bastianini finis di depan Francesco Bagnaia (Ducati) dan Aleix Espargaro (Aprilia).
Baca Juga: Torehkan Rapor Merah Sepanjang Musim Paksa Honda Kembali Merevolusi Motornya
Kemenangan ini sekaligus mengakhiri rentetan kemenangan Bagnaia dalam empat perlombaan terakhir.
Tak hanya itu, rider berjuluk The Beast alias Si Binatang Buas ini juga mengamankan kemenangan keempat sepanjang musim MotoGP 2022.
Bastianini sempat terlibat persaingan sengit denga Bagnaia di sepanjang lomba.
Hingga akhirnya manuver mengerikannya di akhir lap membuat juara dunia Moto2 2020 tersebut menjadi yang pertama menyentuh garis finis.
Baca Juga: Indonesia International Series 2022 - Cuma 3 Pemain Non-pribumi yang Berstatus Unggulan
"Sebenarnya itu adalah balapan yang sangat rumit karena bahkan di sini, di Aragon, Pecco sangat cepat dan tidak membuat kesalahan," kata Bastianini.
"Sementara saya sedikit melebihi batas pada poin-poin tertentu."
Sebelum terlibat duel dengan Bagnaia, Bastianini ternyata sempat terlibat insiden dengan Aleix Espargaro di awal lomba.
Beruntung, ia berhasil mengatasinya.
"Pada awal race saya senggolan dengan Aleix (Espargaro) dan tak mudah memulihkan posisi," tutur rider 24 tahun tersebut.
"Saya juga membuat beberapa eror, tetapi saya bisa mengejar Pecco.
"Di lap terakhir kali ini memungkinkan untuk menyerang,” tambahnya.
Lebih jauh, Bastianini menceritakan bahwa kemenangan di MotoGP Aragon 2022 mirip dengan situasi yang dialaminya pada MotoGP San Marino 2022.
Saat itu, La Bestia juga terlibat persaingan sengit dengan Bagnaia yang kebetulan menjadi rekan setimnya di musim depan.
"Saya bisa lebih dekat dengan Pecco daripada di Misano dan saat saya melihat saya keluar dari Tikungan 5 dengan baik, saya berpikir untuk bergeser ke dalam," sahut Bastianini.
"Saya masuk cukup keras dan memenangi balapan.
“Di Misano saya tidak perfek, dan ketika saya melihat lagi balapan, saraf saya naik. Saya akan menonton yang ini (GP Aragon) dengan lebih senang.
"Kami dipisahkan seperseribu detik dalam kedua race, tapi itu membuat perbedaan," tutup rekan setim Fabio Di Giannantonio.