Dan yang lebih penting, hal tersebut memangkas gap dengan Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia dalam perebutan gelar juara dunia.
Baca Juga: Lupakan Denmark Open 2022, Titisan Lee Chong Wei Alihkan Fokus ke Indonesia
“Kami benar-benar mengacau. Ini kesalahan yang manusiawi," ungkap Rivola dikutip SportFeat dari Speedweek.
"Tugas kami adalah memahami mengapa itu sampai terjadi, dari dua sudut pandang. "Pertama, memberlakukan prosedur dengan dua dan tiga kali pengecekan," lanjut dia.
Lalu melihat hal-hal yang terkadang tidak rumit dan mungkin melakukannya dengan cara yang lebih sederhana."
Meski begitu, Rivola merasa beruntung karena rival-rival Aleix juga meraih hasil jeblok.
Quartararo menempati urutan kedelapan sedangkan Bagnaia terjatuh.
"Tetapi, di satu sisi kami beruntung karena rival-rival utama kami tidak mencetak banyak poin," ungkap Rivola.
"Di sisi lain, kami bisa saja mengubah persaingan untuk menguntungkan kami.
"Karena Aleix seharusnya mampu setidaknya dekat dan bahkan mencapai podium, mengingat dia menggunakan ban yang tidak tepat."
Terlepas dari itu, pria Italia tersebut berjanji bangkit pada seri selanjutnya MotoGP Thailand 2022.
“Saya harap ini membuat kami menjadi lebih lapar di Thailand, untuk mencoba dan menang di Buriram, meski kami tahu itu bukan trek kami,” tutur Rivola.
“Tetapi Motegi juga belum tentu cocok dengan kami. Selain Jack (Miller), yang benar-benar membuat perbedaan, sisanya ada dalam kisaran yang dapat dicapai.
"Saya pikir jika kami bisa start dari posisi yang baik, kami bisa dapat finis dengan baik,"pungkas Rivola.
Baca Juga: Denmark Open 2022 - Ambisi Marcus/Kevin Akhiri Puasa Gelar 3 Tahun Terancam Konflik dengan Herry IP?