Baca Juga: Jika Pindah ke MotoGP, Juara Dunia WSBK Toprak Razgatlioglu Tak Ragu Bercita-cita Selangit
"Pada level kami berada, Anda harus menempatkan setiap area untuk dites. Sebelum tes resmi Misano, kami banyak mengerjakan garpu, penyerap guncangan dan elektronik.
"Pada prinsipnya, kami mengurus setiap bagian non homologasi. Itu sebuah kerja keras karena kami berurusan dengan elektronik, pengembangan tenaga dan suspensi.
"Di saat bersamaan, kami dapat jawaban pertama di trek. Kami gembira dengan hasilnya.”
Lebih jauh, pria berkebangsaan Jerman itu menyebut hasil MotoGP Aragon 2022 menjadi tolok ukur keberhasilan pengembangan RC16.
Baca Juga: Denmark Open 2022 - Comeback Lancar, Shi Yu Qi Makin Menggebu
Pit Beirer bahkan sesumbar bahwa kuda besi pabrikannya lebih cepat ketimbang musim lalu meski belum bisa menyamai level Ducati.
"Kami tidak akan mengambil langkah sangat beasr. Namun sekali lagi, ada ahli statistik di antara kami. Kami melihat dari dekat GP Aragon," ungkap Pit.
"Kami melakoni dua balapan di sana sebelum ini. Dari lomba pertama pada 2020 hingga 2021, kami lebih kencang 10 detik.
"Dari tahun lalu hingga tahun ini, waktu kemenangan Ducati di Aragon meningkat 8,9 detik. Namun kali ini, Brad Binder berkendara 17 detik lebih kencang daripada 2021.
"Jadi dalam 12 bulan, kami telah meningkat hingga 16,6 detik dengan motor kami melaju lebih dari 23 lap. Itu tampak hebat, tapi kami tidak bisa ke podium.
"Kami ada di peringkat keempat. Jadi lebih kencang 16,6 detik setiap tahun dibutuhkan untuk menjaga kans podium. Itu menunjukkan Anda harus secara konstan mendorong maju semua motor," timpal dia.