SportFEAT.com - Pembalap penguji Yamaha, Cal Crutchlow pun mengakui bahwa kelemahan motor Yamaha semakin terlihat jika terjebak dalam rombongan balapan MotoGP.
Pandangan itu disampaikan oleh Cal Crutchlow baru-baru ini, menjelang seri pamungkas MotoGP Valencia 2022.
Sebagai test rider Yamaha, Cal Crutchlow mau tak mau terus mempelajari segala aspek yang berkaitan dengan M1 Yamaha.
Termasuk kelebihan dan kelemahannya.
Cal Crutchlow menggarisbawahi bahwa kelemahan M1 Yamaha sebenarnya masih ada, keunggulan di tikungan masih jago.
Hanya, di aspek power dan akselerasi, pembalap asal Inggris itu mengakui bahwa Yamaha mulai ketinggalan dari pabrikan lain.
Kesulitan melakukan manuver dengan M1 Yamaha mulai sering terlihat pada pembalap-pembalap pabrikan Iwata di beberapa seri terakhir MotoGP 2022.
Tidak terkecuali Fabio Quartararo. Bahkan Quartararo sering hanya bisa berupaya keras mempertahankan posisinya agar tidak disalip, alih-alih berusaha untuk mengejar pembalap di depannya.
Tentang masalah itu, rupanya Crutchlow membenarkan apa yang dirasakan Quartararo.
Bahkan Crutchlow tidak ragu menyebut bahwa motor Yamaha cuma jago kalau sedang tidak terjebak dalam rombongan atau dengan kata lain saat sedang berada di depan sendirian tanpa ada pembalap berdekatan.
"Masalahnya adalah hanya bisa balapan sendiri (tidak terjebak dalam rombongan). Itu masalah terbesar kami," kata Crutchlow dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Di MotoGP Malaysia kemarin, ketika Frankie berada di depan grup/rombongan kami, dia lalu melorot ke grup berikutnya."
"Sedangkan Fabio melakukan sebagian besar balapan sendirian dan dia baik-baik saja. Dia memiliki kecepatan yang bagus," imbuhnya.
Baca Juga: Pembelaan Franco Morbidelli yang Tak Terima Dianggap Lakukan Manuver Ngawur di MotoGP Malaysia 2022
Entah kebetulan atau tidak, namun apa yang dikatakan Crutchlow sejalan dengan cara Quartararo meraih gelar-gelar juaranya di musim ini.
Quartararo selalu berhasil jadi juara ketika sudah mampu mendesak ke posisi terdepan dan 'ngacir' sendirian.
Sedangkan ketika start dari posisi tak bagus, gagal mendapatkan posisi barisan terdepan dan terjebak dalam rombongan padat pembalap lain, Quartararo kesulitan mempertahankan posisinya.
"Setiap kali dia menang tahun ini, Fabio sendirian. Kami harus bisa bersaing membalap dalam rombongan pembalap lain di musim depan," tukas Crutchlow.
Sementara itu ketika disinggung soal kans juara dunia Quartararo di seri terakhir MotoGP Valencia 2022, Crutchlow menjawab dengan realistis.
"Di Malaysia Fabio melakukan pekerjaan yang bagus untuk mendapatkan tempat ketiga. Dia melakukan apa yang harus dia lakukan, yaitu tetap dalam perburuan gelar," katanya,
"Sekarang semua tekanan ada pada Bagnaia, bukan pada Fabio. Fabio hanya harus pergi dan mencoba untuk menang di Valencia. Hanya itu yang bisa dia lakukan," kata dia.