Hanya saja, masalah bahasa biasanya sedikit jadi kendala.
"Ya, dalam hal apapun (cara kerja Aprilia berbeda dengan Yamaha). Komunikasi kami agak lebih mudah," kata Wilco Zeelenberg dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Orang Italia memang tidak semua berbicara bahasa Inggris dengan baik, tapi orang Jepang pun berbicara bahasa Inggrisnya sedikit kurang jelas. Ini bukan hanya tentang berbicara, tapi paham apa yang dimaksud juga sangat penting."
"Karena Anda bisa salah paham dengan cepat jika Anda salah menjawab ya atau tidak," tukas pria asal Belanda itu.
Baca Juga: Jomplang dengan Honda, Alex Marquez Ungkap Perbedaan Mengejutkan Gabung Tim Satelit Ducati
Selain dari komunikasi, perbedaan besar yang dirasakan Wilco Zeelenberg adalah budaya kerja.
Wilco Zeelenberg memahami bahwa budaya kerja tim pabrikan Jepang cukup kuat. Namun di sisi lain hal ini bisa masuk kategori kolot dan enggan mengikuti perkembangan zaman.
Sedangkan Aprilia, terbuka dengan perkembangan dan fleksibel untuk mengikuti kemajuan MotoGP.
"Ada perbedaan besar dalam budaya," kata Wilco Zeelenberg.
"Kami tahu bahwa dengan pabrikan Jepang, mereka tidak akan pernah berubah (sulit, red)."
"Tapi dengan tim Italia, itu jelas semua tentang balapan mereka meminta arah yang jelas. Mereka tahu cara kerja kami kita harus ahli. Bagi mereka, ini semua tentang kinerja secara efisien tanpa harus berputar-putar," tandasnya.