Find Us On Social Media :

Pol Espargaro Senggol Honda: Ada yang Salah dengan Budaya Kerja Mereka

Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro yang terancam terdepak dari tim di musim depan.

SportFEAT.com - Pol Espargaro lega bisa lepas dari Honda mulai MotoGP 2023, namun ia masih tak habis pikir dengan cara kerja Honda yang salah memperlakukan pembalapnya.

Pol Espargaro mungkin bisa tersenyum lega lagi setelah akhirnya terbebas dari Repsol Honda mulai MotoGP 2023.

Musim depan, Pol Espargaro akan kembali bergabung dengan tim lamanya, KTM.

Meski beralih ke tim satelit yang akan berganti nama GASGAS Factory Racing, ini adalah pilihan lebih mending bagi Pol Espargaro ketimbang harus bertahan di Honda.

Baca Juga: KTM Ogah Punya 2 Pembalap Rookie dalam Satu Tim Lagi, Kapok atau Kena Getahnya Sendiri?

Bukan soal berat karena jadi rekan satu tim Marc Marquez, hanya saja Pol Espargaro merasakan betul budaya kerja tim pabrikan Honda sangat berbeda dengan yang ia rasakan ketika berada di tim Eropa, KTM contohnya.

Selama menghabiskan 2 tahun bersama Repsol Honda, Pol Espargaro bisa dikatakan sama sekali tak bahagia. Bahkan Pol mengakui bahwa selama kariernya di Honda, itu adalah tahun tersulit, bahkan sudah mempengaruhi kehidupan pribadinya.

Hasil balapannya bisa dilihat, ia sering mengalami crash dan gagal finis. Kalaupun finis, jarang sekali mampu menembus 10 besar. Sebuah hasil memberatkan ketika ia juga jadi tumpuan di saat Marc Marquez absen.

Baru-baru ini adik kandung Aleix Espargaro itu akhirnya berani membuka suara lebih kencang setelah terbebas dari pabrikan Jepang berlogo sayap tunggal.

Menurut Pol, ada yang salah dengan cara kerja di Honda. Terutama pendekatannya ke MotoGP yang semakin berkembang dan kaitannya dengan filosofi orang Jepang.

"Sebenarnya itu normal untuk memiliki masalah. Anda harus memperbaiki hal-hal untuk menjadi lebih baik. Tapi dengan kasus saya, itu sedikit berbeda," ujar Pol Espargaro dikutip Sportfeat dari Paddock GP.

"Itu sebabnya saya terus mengalami masalah. Saya melihat cara kerja yang berbeda di Honda. Saya tidak mengharapkan itu, jujur ​​​​saja."

"Saya sudah terbiasa dengan bagaimana merek Eropa bekerja di KTM selama empat tahun. Mereka bekerja secara berbeda. Saya sudah lupa bagaimana orang Jepang bekerja dan bagaimana filosofi mereka," ucap Pol menyindir.

Baca Juga: Jawaban Cerdas Alex Marquez saat Ditanya Kemungkinan Marc Marquez Membelot ke Ducati

Bahkan Pol seringkali seperti 'dianaktirikan'.

Segala permintaannya dianggap hanya menghabiskan biaya dan waktu bagi Honda.

"Saya pikir Honda melakukan kesalahan. Tapi saya bukan orang yang bisa memberitahu mereka bagaimana melakukan sesuatu. Saya hanya pembalap dan saya mengendarai motor. Ya, sulit untuk menerima itu."

"Saya hanya dilihat sebagai seorang yang mereka bayar untuk mengendarai sepeda motor. Saya harus melakukan apa yang mereka inginkan, tentu saja saya tidak menyukainya."

"Saya merasa mereka memandang saya telah menyia-nyiakan waktu dan uang mereka untuk saya," tukasnya.

Meski demikian, kesalahan Honda yang dimaksud Pol di atas tampaknya mengarah pada jajaran petinggi Honda.

Sebab jika merambah ke orang-orang di pit, yang menjadi kru timnya, Pol sangat mengapresiasi kerja keras mereka.

"Kalau orang-orang di pit sangat baik. Mereka tidak pernah berhenti mendukung saya," kata Pol.

"Sedih meninggalkan tim saya (di Honda). Mereka selalu mendukung saya. Tetapi di sisi lain, saya ingin mengakhiri babak karier saya di Honda ini. Dari sudut pandang olahraga, itu sangat buruk tapi di sisi lain ini juga melegakan," timpalnya.