SportFEAT.com - Marc Marquez tiba-tiba mengubah sikapnya, bilang menyesali perkataannya yang bernada marah terhadap Honda setelah hasil minor di tes Valencia 2022.
Perubahan sikap yang cukup kontras ditunjukkan Marc Marquez terhadap Honda.
Sebelumnya Marc Marquez sempat marah dengan perkembangan Honda yang bagai jalan di tempat, setelah melihat hasil mengecewakan di Tes Valencia.
"Dengan apa yang kami miliki di sini, jangan berharap bisa bersaing untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2023!" ujar Marc Marquez usai tes Valencia, Selasa (8/11/2022).
Baca Juga: KTM Ogah Punya 2 Pembalap Rookie dalam Satu Tim Lagi, Kapok atau Kena Getahnya Sendiri?
Marc Marquez dengan jelas saat itu sangat marah dan kecewa berat dengan Honda yang tidak memberikannya motor kompetitif untuk persiapan mengarungi MotoGP 2023.
Bahkan Marquez menyebut rasanya seperti menggunakan motor yang sama dengan mesin 2022.
"Sekarang deadline-nya cuma tinggal di tes Sepang, di sana saya akan lihat sejauh mana level motor saya berkembang," tegas juara dunia 8 kali itu.
Selang tiga hari kemudian, Marc Marquez rupanya tiba-tiba berubah sikap.
Entah apa yang dialami Marquez setelah menumpahkan kekecewaannya pada pabrikan Jepang itu, namun Marquez kini justru berubah sikap lebih lunak.
Pembalap asal Spanyol itu justru menyalahkan dirinya sendiri dan menyesal telah membuat kegaduhan dengan marah-marah, di saat Honda disebutnya 'sedang bekerja keras'.
Namun ucapan klarifikasi Marquez ini tersirat seperti ucapan yang diarahkan serta untuk meyakinkan publik bahwa ia masih akan setia pada Honda.
"Saya pikir kemarahan tidak ada gunanya. Seharusnya saya tak perlu panik," ujar Marquez dikutip Sportfeat dari Corse di Moto.
"Level komitmen saya (di Honda) jelas ada pada angka 10. Kita akan lihat nanti di Sepang akan ada hal-hal pasti. Keyakinan saya pada Honda adalah 100 persen," kata Marquez seolah menegaskan.
"Terlepas dari masalah di sepanjang 2022 dan cedera saya, (Honda) levelnya masih dekat dengan mereka yang berhasil menjadi juara dunia pembalap, tim dan konstruktor (Ducati, red)," demikian lanjut Marquez.
Baca Juga: Aspal Sirkuit Mandalika Kembali Tuai Kritikan dari Juara Dunia WSBK 6 Kali
Ucapan terakhir Marquez tampak jelas seperti menipu diri sendiri.
Bagaimana bisa Honda dikatakan dekat dengan level Ducati, di saat tim berlogo sayap tunggal itu justru menorehkan rekor terburuk sepanjang sejarah partisipasi mereka di ajang MotoGP pada musim ini?
Faktanya, musim ini Honda berakhir di posisi buncit alias juru kunci di klasemen konstruktor MotoGP 2022, dengan total 155 poin. Kalah jauh dari Suzuki bahkan KTM dan Aprilia.
Sedangkan Ducati ada di puncak klasemen dengan 448 poin. Jadi sebenarnya level mana yang dimaksud Marquez dengan kata dekat?
Perubahan sikap Marquez yang tiba-tiba melunak kepada Honda inilah yang mulai memunculkan spekulasi lain.
Antara petinggi Honda ingin melindungi gengsi mereka? Atau agar publik tidak terlampau liar membayangkan bahwa Marc Marquez sudah tidak betah di Honda?
Sebagai informasi, kontrak Marquez akan berakhir pada MotoGP 2024. Di saat bersamaan, sang adik, Alex Marquez sudah membelot ke Ducati per musim depan. Dua bersaudara itu tinggal serumah, apapun tentu bisa terjadi jika keduanya saling berdiskusi dan membandingkan rumput tetangga yang lebih hijau.
Di sisi lain, mantan rekan setim Marquez, Pol Espargaro jauh lebih berani terang-terangan menilai bahwa Honda kurang terbuka dengan perkembangan di MotoGP, yang secara tersirat dianggapnya sebagai akar kemunduran Honda.
"Honda telah membuat kesalahan. Ada yang salah dengan cara dan budaya kerja mereka. Sangat berbeda dengan tim Eropa, di mana saya menghabiskan karier saya di KTM sampai empat tahun," ucap Pol.
Baca Juga: Pol Espargaro Senggol Honda: Ada yang Salah dengan Budaya Kerja Mereka