SportFEAT.com - Gregoria mengungkap alasannya nekat menuntaskan laga meski menahan cedera yang sakitnya luar biasa di BWF World Tour Finals 2022.
Tunggal putri Indonesia itu memang kalah dari Akane Yamaguchi di laga ketiga fase grup BWF World Tour Finals 2022, Jumat (9/12/2022).
Namun, kekalahan Gregoria dari tunggal putri nomor satu dunia itu terjadi lewat pertarungan sengit nan dramatis.
Bahkan, Gregoria sampai nekat menahan cedera yang sakitnya luar biasa pada paha kanan hingga merembet ke pinggang.
Cedera itu didapatkan Gregoria ketika ia tertinggal 12-16 di gim ketiga, gim penentuan.
Pantang menyerah, Gregoria masih terus melajutkan laga.
Bahkan ajaibnya, pemain 23 tahun itu masih mampu meladeni reli dari Yamaguchi dan bahkan memberikan pukulan-pukulan sulit sampai mengejar 18-20.
Meski akhirnya kalah dengan skor akhir 15-21, 21-13, 18-21. Gregoria tidak kecewa sama sekali.
"Pertama saya mau bersyukur karena punya kesempatan main di World Tour Finals walaupun banyak orang bilang hanya sebagai pengganti pemain yang mundur," kata Gregoria yang memang berangkat dari daftar tunggu, menggantikan PV Sindhu asal India yang mundur.
"Senang juga karena saya bisa menunjukkan perjuangan yang maksimal dari partai pertama sampai partai ketiga tadi. Kasih perlawanan ke pemain-pemain yang di atas saya saat ini. Walau hasilnya belum bisa lolos tapi dengan begini perjuangan saya rasanya tidak sia-sia," kata Gregoria mensyukuri.
Dengan keadaan cedera yang cukup riskan bila dilanjutkan neka, Gregoria sebenarnya bisa saja untuk memilih mundur alias retired.
Namun itu tidak ia lakukan demi menepati janjinya sejak lolos ke BWF World Tour Finals 2022, berjuang dengan mempertontonkan performa terbaiknya.
"Saya mau menepati janji saya untuk berjuang sampai akhir. Tadi juga saya tidak mau menyerah begitu saja padahal sudah sakit banget paha kanan sampai pinggang saya," ungkap Gregoria.
"Saya mau selesaikan pertandingan hingga selesai," tegasnya.
Meski kini sudah pasti tersisih dari gelaran BWF World Tour Finals 2022, Gregoria tidak bersedih.
Selanjutnya di tahun 2023 ia berharap terus mempertahankan performanya bahkan jauh lebih baik lagi dari sekarang.
"Tahun ini saya tidak menyangka perjalanan saya yang di awal tahun hasilnya jeblok dan belum ada peningkatan hingga akhirnya bisa sampai di sini. Saya mencoba keluar dari tekanan itu, saya tidak berhenti dan Puji Tuhan bisa sejauh ini," kata pemain kelahiran Wonogiri itu.
"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus saya benahi tahun depan, memperbaiki kekurangan-kekurangan seperti ketahanan otot, stamina dan fokus. Selain itu, saya juga mau menjaga apa yang saya sudah dapat sekarang," ucap Gregoria.