Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, menilai ada beberapa perubahan yang perlu dilakukan Apriyani/Fadia menyusul kekalahan mereka di fase grup BWF World Tour Finals 2022.
Baca Juga: Distribusi Gelar usai BWF World Tour Finals 2022, Indonesia Paling Banyak Kedua
Ada satu masalah yang mesti segera dicari solusinya pada pola permainan Apriyani/Fadia, yakni serangan dan taktik yang terkesan monoton sehingga sekarang mudah dibaca oleh lawan.
"Pola permainan Apri/Fadia sudah mulai terbaca lawan," kata Rionny Mainaky dalam evaluasinya uai BWF World Tour Finals 2022, dikutip Sportfeat dari PBSI.
"Jadi, harus dicari variasi-variasi lain agar tidak monoton," ucap Rionny.
Selain dari segi variasi serangan, pertahanan Apriyani/Fadia serta stamina juga masih harus ditambah lagi, menurut Rionny.
"Defense-nya juga diperkuat, terutama Fadia harus memiliki daya tahan untuk main lama, main reli-reli. " kata Rionny.
"Dulu Apri bisa mengimbangi Greysia (Polii) main seperti itu. Sekarang Fadia harus mengimbangi Apri," tambahnya.
Setelah BWF World Tour Finals 2022 tuntas, para pebulu tangkis akan menjalani masa liburan sampai setidaknya pada tahun baru 2023.
Turnamen awal tahun akan dibuka dengan Malaysia Open 2023 (Super 750) yang akan digelar pada 10-15 Januari 2023.
Baca Juga: Ahsan/Hendra Tegaskan Masih Main di Tahun 2023 Walau Usia Semakin Bertambah