Fakta bahwa di mana saja, kapan saja, Messi bisa melakukan apapun yang tidak terpikirkan oleh lawan.
Messi bahkan masih mampu membuat lini pertahanan Kroasia kelabakan tiap kali menggocek area belakang lawan.
Yang paling terlihat adalah ketika Messi mampu merepotkan salah satu bek muda terbaik di Eropa, Gvardiol yang notabene 15 tahun lebih muda darinya,
Tipuan gerakan kaki Messi selalu sukses menemukan ruang, melakukan umpan yang tak dinyana lawan, hingga berhasil terus menguasai bola.
Bahkan hampir ada 10 detik lamanya Messi menggocek bola tanpa bisa direbut lawan, tanpa kehilangan bola di kakinya.
Balance atau keseimbangan tubuh Messi sama sekali tak tergoyahkan, teknisnya benar-benar terlihat seperti bukan pemain berusia kepala tiga.
Salah satu assist Messi sukses dieksekusi dengan baik menjadi gol oleh Julian Alvarez (69'), yang menjadi gol kedua Alvarez usai solo run dengan begitu brilian di menit ke-39.
3. Messi jadi pencetak gol terbanyak timnas Argentina di Piala Dunia
Sumbangsih Lionel Messi dengan satu gol di laga melawan timnas Kroasia, praktis membuat namanya menggeser Grabriel Batistuta.
Lionel Messi kini resmi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa di timnas Argentina pada laga Piala Dunia.
Messi sukses menggusur rekor milik Batistuta, yang sebelumnya mengantongi torehan 10 gol pada Piala Dunia 1994, 1998 dan 2002.
Sedangkan Messi kini mengantongi 11 gol dalam partisipasinya di timnas Argentina pada ajang Piala Dunia.
Rekor itu membuat Messi ada di peringkat keenam pencetak gol terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.
Di bawah para legenda sepak bola dunia yakni Miroslav Klose (16), Ronaldo (15), Gerd Muller (14), Just Fontaine (13) dan Pele (12).
Messi juga didapuk jadi pemain tertua yang sudah mencetak 5 gol di satu ajang Piala Dunia.
Peman 35 tahun itu sejajar dengan Kylian Mbappe dari timnas Prancis dalam perebutan Golden Boot Piala Dunia 2022.