Find Us On Social Media :

Catatan PBSI untuk Anthony Ginting usai Gagal Hentikan Dominasi Viktor Axelsen di BWF World Tour Finals 2022

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di final BWF World Tour Finals 2022.

SportFEAT.com - Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI memberikan catatan untuk Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie pasca BWF World Tour Finals 2022.

Meski tergabung di grup yang sama, Anthony Ginting dan Jonatan Christie kompak lolos ke babak semifinal.

Kedua andalan Indonesia itu mampu menjadi dua terbaik di tengah persaingan satu grup dengan Chou Tien Chen dan Loh Kean Yew.

Sayangnya dalam undian babak semifinal, Anthony Ginting dan Jonatan Christie kembali harus saling bertemu.

Baca Juga: Usai Bersinar di BWF World Tour Finals 2022, Ganda Putra Malaysia Justru Ditinggal Pelatihnya

Laga semifinal itu pun kembali dimenangkan Anthony Ginting dengan skor 21-15, 11-21, 21-18.

"Untuk Jojo dan Ginting secara pengalaman, kematangan pukulan dan pola permainan sudah cukup," kata Rionny Mainaky dikutip Sportfeat dari PBSI.id.

"Lawan-lawannya semua sudah satu level bisa dikatakan begitu, jadi siapa yang siap dia yang menang."

Sayangnya di final, Anthony Ginting harus menelan kekalahan dari tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen.

Pada laga yang digelar Minggu (11/12/2022), Anthony Ginting bahkan harus menyerah lewat dua gim langsung dengan skor 13-21, 14-21.

Kekalahan ini menambah rentetan buruk Anthony Ginting ketika menghadapi Viktor Axelsen.

Tercatat di enam pertemuan di tahun 2022, Anthony Ginting selalu menelan kekalahan.

Baca Juga: Tunggal Putri Malaysia Ini Putuskan Pensiun, Laga Terakhirnya Pahit Dibungkam Wakil Indonesia

Kini, rekor head-to-head secara keseluruhan pun makin menjauh dengan 11 kemenangan Viktor Axelsen dan hanya empat kemenangan yang diraih Anthony Ginting.

Rionny Mainaky menilai, pada laga final tersebut, Anthony Ginting masih kurang sabar dalam mematikan pergerakan pemain bertinggi 193 cm itu.

"Di final Ginting sebenarnya sudah benar polanya hanya keyakinan dan kesabarannya masih kurang," sambung Rionny Mainaky.

"Dia berhasil mengatur pola permainan tapi finishing-nya masih buru-buru dan banyak mati sendiri."

"Ini yang harus diperbaiki," lanjutnya.

Kini turnamen internasional tahun 2022 telah rampung.

Para pemain kini bersiapa untuk tahun 2023 yang akan dibuka dengan Malaysia Open (10-15 Januari) yang kini berlevel super 1000.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Lionel Messi dan Luka Modric Saling Lempar Pujian Jelang Argentina vs Kroasia

Jelang menatap musim baru, Rionny Mainaky ingin memperbaiki faktor non teknis anak asuhnnya.

"Saya sudah sampaikan ke anak-anak untuk mengevaluasi permainan secara mendetail lewat video analisis," imbuhnya.

"Kekurangan-kekurangan lanjut diperbaiki di latihan bersama pelatih."

"Yang terpenting bagaimana mereka ada kemauan dulu untuk memperbaiki, untuk meningkatkan kemampuan."

"Di tahun depan kita akan fokus pada pembenahan dan peningkatan faktor non teknis," pungkas Rionny.