SportFEAT.com - Manajer Yamaha, Lin Jarvis buka suara alasan dibalik Yamaha tak beralih ke mesin V4 dan mempertahankan mesin inline-4.
Pada MotoGP 2022, Yamaha dan Suzuki menjadi dua tim tersisa yang menggunakan mesin inline-4.
Kini sepeninggal Suzuki pada akhir musim 2022, Yamaha menjadi satu-satunya tim yang masih menggunakan mesin inline 4.
Menurut Lin Jarvis tipe mesin tak akan menjadi batasan dalam meningkatkan performa motor.
Baca Juga: Fabio Quartararo Kecelakaan saat Latihan, Persiapan MotoGP 2023 Bisa Terancam
Apalagi, para teknisi Yamaha sendiri diakuinya lebih akrab dengan mesin tipe inline 4.
"Kami telah memutuskan untuk tetap menggunakan Inline 4," kata Jarvis.
"Dengan keluarnya Suzuki, kami adalah satu-satunya pabrikan yang melanjutkannya."
"Tetapi kami memiliki banyak pengetahuan dan keahlian dengan Inline 4."
"Menurut kami, bukan format mesin yang menjadi batasan."
"Tentu saja, setiap tipe mesin memiliki karakteristik yang berbeda."
"Tetapi Inline 4 sendiri masih memiliki cukup banyak ruang untuk pengembangan lebih lanjut."
Baca Juga: Gawat! Marc Marquez Mengaku Kondisi Lengan Kanannya Tak Akan Pernah Sekuat Lengan Kirinya Lagi
"Jadi itulah yang sedang kami sibukkan saat ini," tukas Lin Jarvis.
Mesin Inline 4 sendiri membuat mesin lebih lebar ke samping yang membuat ruang mesin lebih lega karena ukurannya lebih kecil.
Selain itu, mesin Inline 4 memiliki jumlah komponen yang lebih sedikit.
Sedankan mesin V4 memiliki bentuk lebih ramping namun memakan tempat lebih banyak.
Hal itu karena adanya dua silinder terpisah.
Selain itu, model mesin V4 memiliki komponen yang jauh lebih banyak ketimbang Inline 4.
Karena perbedaan di atas, akhirnya berdampak pada posisi air box dan bentuk knalpot.
Baca Juga: Aprilia Menuju Tim Papan Atas, Maverick Vinales Makin Percaya Diri Hadapi MotoGP 2023
Pada mesin Inline 4 posisi air box dan knalpot lebih mudah karena seluruh silinder menghadap arah yang sama.
Sedangkan mesin V4 memiliki bentuk yang lebih rumit.
Perbedaan bentuk mesin juga berdampak pada dimensi bodi dan aerodinamika yang dihasilkan.
Selain itu efek perbedaan kedua mesin juga terlihat dari stabilitas motor di tikungan.
Karena memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, setiap pabrikan pun memiliki alasan tersendiri untuk memilih tipe mesin tertentu.