SportFEAT.com - Legenda MotoGP, Dani Pedrosa menilai strategi yang digunakan Valentino Rossi saat balapan bukanlah menjadi yang tercepat.
Di mata Dani Pedrosa, Valentino Rossi lebih memilih untuk menghadangi lawannya.
Dani Pedrosa bahkan menyebut dirinya bukanlah satu-satunya korban.
Hal itu bertujuan agar Valentino Rossi tak mudah tersalip sambil berharap rivalnya melakukan kesalahan sendiri.
Baca Juga: Sejak Ditinggal Dani Pedrosa, Pengembangan Motor Honda Jadi ke Arah yang Salah?
Valentino Rossi dan Dani Pedrosa memang sempat terlibat persaingan di kelas MotoGP.
Sayangnya, torehan terbaik Dani Pedrosa hanyalah menjadi runner up di tiga edisi.
Sedangkan Valentino Rossi memiliki karier yang lebih bagus dengan meraih tujuh gelar di kelas MotoGP bersama Honda dan Yamaha.
"Strategi yang digunakan Rossi bukanlah menjadi yang tercepat, yang merupakan mentalitas saya, misalnya," kata Pedrosa dikutip Sportfeat dari Crash.net.
"Mentalitasnya adalah, 'Saya akan melaju dan jika saya bisa memperlambatnya, saya akan memperlambatnya'."
"Dia akan menghalangi Anda sampai Anda terganggu dan membuat kesalahan."
Baca Juga: Enea Bastianini Berharap Marc Marquez Kembali ke 'Habitatnya'
"Ia melakukannya dengan Casey Stoner dan sangat sering dengan saya."
"Butuh waktu lama bagi saya untuk mengubah strategi saya."
"Ia mempersiapkan motornya untuk mengerem terlambat."
"Ia memperbaiki persenelingnya, mulai mengerem dengan throttle terbuka, dan melakukannya sedikit lebih lambat dari yang lain."
"Misalnya, di Montmelo pada tahun 2009, mustahil untuk menyalipnya saat pengereman, karena ia mengerem 15 meter setelah yang lain," tukas Dani Pedrosa.
Kini keduanya telah sama-sama memutuskan gantung helm dari MotoGP.
Namun, Dani Pedrosa masih berkecimpung di ajang MotoGP sebagai test rider KTM.
Sedangkan Valentino Rossi lebih disibukan dengan petualangan barunya sebagai pembalap roda empat.