SportFEAT.com - Kiper sekaligus kapten timnas Prancis tak ingin berfokus pada satu pemain, yakni Lionel Messi saat hadapi Argentina di final Piala Dunia 2022.
Lionel Messi menjadi salah satu kunci Argentina kembali menembus final Piala Dunia.
Hal itu terbukti dengan empat torehan man of the match sepanjang Piala Dunia 2022.
Kini, striker Paris Saint Germain itu telah mengkoleksi lima gol dan tiga assist sepanjang 570 menit ia bermain untuk Argentina di Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Karim Benzema Tolak Undangan Presiden Prancis untuk Hadiri Babak Final
Torehan itu memuat namanya berada di daftar puncak untuk meraih gelar top skor.
Lionel Messi saat ini memang berambisi besar meraih tropi Piala Dunia 2022 yang hampir ia raih di edisi 2014.
Saat itu, Lionel Messi cs harus kalah dari Jerman dengan skor 0-1.
Piala Dunia 2022 sendiri menjadi kesempatan terakhir Lionel Messi melengkapi lemari tropinya.
Pasalnya, Lionel Messi menyebut Piala Dunia 2022 merupakan edisi terakhirnya meningat usianya kini telah menginjak 35 tahun.
Kendati begitu, Hugo Lloris tak ingin timnas Prancis hanya terfokus pada satu nama saja.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 - 2 Pilar Utama Prancis Terancam Absen Saat Hadapi Argentina di Final
Argentina juga memiliki pemain berbahaya lainnya seperti Julian Alvarez.
Striker Manchester City itu telah mencetak empat gol dari enam pertandingan.
"Ajang ini terlalu penting untuk fokus pada satu pemain," kata Hugo Lloris dikutip Sportfeat dari Sportskeeda.
"Ini adalah final antara dua negara besar,."
"Ketika Anda menghadapi pemain seperti ini (Messi), Anda harus memperhatikannya."
"Tetapi permainan ini bukan hanya tentang dia."
Baca Juga: Pulang dari Piala Dunia 2022, Cristiano Ronaldo Latihan Sendirian di Markas Real Madrid
Hugo Lloris sendiri menjadi bagian saat Prancis mengalahkan Argentina di pertemuan terakhir.
Kala itu di babak 16 besar Piala Dunia 2018, Prancis mengalahkan Argentina dengan skor 4-3.
Hugo Lloris juga pada edisi yang sama menjadi salah satu kunci Prancis memenangi Piala Dunia 2018.