Pembalap 24 tahun itu hanya mengumpulkan total 28 poin dalam 7 balapan pertama, jelas saat itu Ducati langsung gerak cepak untuk mengamankan Bastianini di kursi pabrikan.
Meski demikian, Ducati dilaporkan tetap menganakemaskan Martin.
Sebagai bagian dari proyek mereka untuk masa depan, Ducati telah memberikan kontrak setara dengan tim pabrikan baik dari segi motor maupun nominal gaji.
Yang berbeda hanya satu, corak warna motor tentunya dengan Bagnaia dan Bastianini.
Meski demikian, label pembalap tim pabrikan memang tidak bisa dianggap enteng begitu saja.
Martin disebut-sebut masih memiliki hasrat untuk membela ke tim pabrikan.
Jika setelah musim 2023 ia tidak dapat mendapatkannya, barangkali akan ada tim lain yang akan dibelanya.
Dalam hal ini, Yamaha berkemungkinan untuk mendapatkan Martin.
Namun hal itu mesti tetap melihat hasil dua rider Yamaha Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
Perhatian akan lebih tertuju pada Morbidelli, yang jika masih saja stagnan, bisa jadi pelananya tak aman dari incaran Martin.
Martin sendiri pernah berujar bahwa ia yakin dan percaya diri bisa membalap dengan motor apapun.
"Saya yakin di mana pun saya berada, saya bisa mengendalikan motor itu," kata Martin.