SportFEAT.com - Juara Dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo tak takut andaikan keluar dari Yamaha dan berganti tim di masa depan.
Berganti tim menjadi tantangan tersendiri bagi seorang pembalap.
Tak jarang, pembalap yang sukses di tim sebelumnya tak mampu mengulangi torehannya di tim barunya.
Hal itu ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya perbedaan motor di tiap timnya.
Baca Juga: Melawan Asumsi Publik, Marc Marquez Ogah Dijadikan Kiblat Tunggal Honda
Sebagai contoh, legenda MotoGP, Valentino Rossi pernah mengalami karier yang tak cemerlang saat berpindah tim.
Sukses di Honda dan Yamaha, Valentino Rossi gagal total usai berpindah ke Ducati.
Situasi serupa juga dialami Jorge Lorenzo yang tak mengulangi kesuksesannya seperti di Yamaha saat pindah ke Honda dan Ducati.
Pada MotoGP era sekarang, Pol Espargaro menjadi contoh paling baru usai di dua tahunnya di Honda tak membuahkan torehan positif seperti saat dirinya masih di KTM.
"Tentu saja, apabila Anda berganti pabrikan, Anda tidak pernah tahu persis apa yang diharapkan," kata Fabio Quartararo dikutip Sportfeat dari Corsedimoto.
Baca Juga: Seperti Menyimpan Dendam, Alex Marquez Justru Senang Jika Honda Kian Terpuruk
"Namun, saat ini hampir setiap sepeda motor memiliki aspek positifnya."
"Bahkan Honda telah menjadi kuat pada tahun ini, KTM menang di Indonesia dengan (Miguel) Oliveira dan hampir menang di Qatar dengan (Brad) Binder."
"Tentu saja Anda harus beradaptasi, tetapi Anda tidak mungkin menemukan diri Anda dalam situasi di mana Anda memiliki sepeda yang buruk."
"Selalu ada hal positif dan negatif. Tetapi dalam situasi saat ini, tidak perlu takut akan perubahan."
Pada MotoGP 2023 nanti, Yamaha akan berkompetisi dengan dua pembalap saja usai RNF yang sebelumnya menjadi tim satelit mereka hijrah ke Aprilia.
Yamaha juga masih mempertahankan dua pembalap utamanya musim lalu, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Kritisi Kecepatan MotoGP yang Berkiblat ke Ducati Bisa Mengancam Nyawa Pembalap
Fabio Quartararo sendiri mengaku tak masalah jika Yamaha hanya menurunkan dua pembalap saja di musim depan.
"Pembalap lain berjuang keras, tapi bagi saya M1 pada dasarnya adalah motor bagus yang benar-benar kurang akselerasi dan tenaga," sambung pembalap berjuluk El Diablo itu.
"Saya selalu mendorong para insinyur Jepang, karena jika kami bisa menghilangkan kelemahan itu, kami akan memiliki peluang untuk memperjuangkan kemenangan setiap akhir pekan. Itu tidak selalu terjadi sekarang."
"Saya tidak tahu rencana Yamaha untuk tahun 2023, tetapi bagi saya tidak masalah jika kami hanya memiliki dua motor."