Find Us On Social Media :

Kaleidoskop MotoGP 2022 - Anjloknya Tim Pabrikan Jepang Ketika Pabrikan Italia Meroket

Ki-ka, Fabio Quartararo, Marc Marquez, dan Joan Mir.

SportFEAT.com - Kaleidoskop 2022 kali ini membahas tentang MotoGP, anjloknya tim-tim pabrikan Honda di saat pabrikan Italia mulai bersinar.

Memasuki pengujung tahun 2022, tim redaksi SportFEAT.com merangkumkan sejumah insiden dan peristiwa yang terjadi selama musim MotoGP 2022 berlangsung.

Highlight paling terang jelas terjadi pada jatuhnya tim-tim pabrikan Jepang seperti Honda, Yamaha sampai Suzuki.

Sementara timt-tim Eropa terutama pabrikan Italia seperti Ducati dan Aprilia menunjukkan kebangkitan mereka.

Banyak hal yang telah terjadi sepanjang MotoGP 2022, namun kesedihan paling mendalam jelas terasa ketika Suzuki mengumumkan pengunduran dirinya dari MotoGP.

Adapun hal membahagiakan paling dirasakan Ducati yang mengakhiri penantian 15 tahun dalam meraih juara dunia pembalap melalui Francesco Bagnaia.

Berikut kaleidoskop MotoGP 2022 yang dirangkum tim redaksi SportFEAT.com:

1. Suzuki Cabut dari MotoGP

Sebenarnya Suzuki baru saja menandatangani perpanjangan kontrak di MotoGP sampai 2026.

Namun pada akhirnya Suzuki Ecstar resmi memilih pergi dari MotoGP mulai musim 2023 akibat masalah finansial.

Biaya tinggi dan tidak adanya sponsor utama di tengah pandemi Covid-19 membuat mereka gagal bertahan di ajang balap motor paling prestisius di dunia itu.

Sejak bergabung ke MotoGP lagi, Suzuki memang tidak pernah memiliki sponsor utama. Ecstar sejatinya merupakan nama perusahaan oli yang masih menjadi anak perusahaan dari pabrikan Hamamatsu itu sendiri.

2. Aprilia Bukukan Kemenangan Perdana di MotoGP

Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro secara mengejutkan menjadi pemenang di seri ketiga MotoGP 2022, MotoGP Argentina 2022.

Bagi Aleix Espargaro, kemenangan ini terasa spesial karena merupakan kemenangan perdananya selama mentas di kelas premier sejak debut pada 2012 silam.

Ia juga membawa Aprilia menorehkan sejarah dengan naik podium tertinggi untuk pertama kali sepanjang keikutsertaan di ajang MotoGP.

3. Honda Jalani Musim Terburuk Sepanjang Sejarah

Situasi yang dialami Honda kian runyam setelah musim ini mereka mencatatkan rekor terburuk dalam sejarah MotoGP.

Tahun ini, Honda seret gelar juara dan sangat minim podium.

Meski sempat diselamatkan Marc Marquez dan Pol Espargaro yang sama-sama meraih podium, namun performa Honda benar-benar buruk.

Honda bahkan harus terdampar di posisi dasar klasemen akhir MotoGP 2022 untuk kategori konstruktor.

Berbagai masalah non-teknis juga mengerubungi Honda, mulai dari komunikasi antar-kru, cara kerja sampai memperlakukan pembalap dinilai kurang.

Semua masalah Honda itu mulai bocor ketika Alex Marquez resmi hengkang dari LCR Honda dan pindah ke Gresini Ducati.

Bahkan baru-baru ini, Marc Marquez pun sudah membuat sinyal bahwa ia tidak memungkiri bisa pindah dari Honda setelah 9 tahun membela tim itu, jika Honda tidak mampu memberinya motor kompetitif di musim depan.

4. Yamaha Makin Ambruk Cuma Andalkan Fabio Quartararo

Musim yang sulit memang dijalani Fabio Quartararo sepanjang MotoGP 2022.

Performa motor YZR-M1 dirasa sudah tidak kompetitif dan bahkan aneh.

Terus-menerus mengandalkan Fabio Quartararo tak bisa menjadi solusi apik untuk tim berlogo garpu tala itu.

Ditambah lagi, Yamaha harus rela kehilangan tim satelit RNF Racing yang memili hengkang ke Aprilia pada musim depan.

Hal itu semakin membuat Yamaha kian terhimpit, bahkan di tes Valencia, dengan hanya mengandalka dua rider yakni Quartararo dan Morbidelli, Yamaha harus ekstra kerja keras di tengah gempuran kompetitor kuat.

5. Ducati Raih Triple Crown

MotoGP 2022 menjadi musim terbaik Ducati sejauh ini. Pabrikan Borgo Panigale itu akhirnya resmi menyandang juara dunia pembalap setelah sebelumnya selalu mentok di kategori tim dan konstruktor.

Kemenangan Francesco Bagnaia mengakhiri paceklik gelar juara dunia Ducati sejak 15 tahun terakhir.

Bagi Francesco Bagnaia, keberhasilannya juga terasa istimewa sebab ia menjadi pembalap didikan Valentino Rossi pertama yang berhasil meraih juara dunia kelas premier.