Find Us On Social Media :

Sederet Alasan Mengapa Fabio Quartararo Masih Dianggap yang Terbaik meski Gagal Pertahankan Juara Dunia

Insiden Fabio Quartararo usai kecelakaan (crash) akibat bersenggolan dengan Marc Marquez di MotoGP Aragon 2022, Minggu (18/9/2022)

SportFEAT.com - Fabio Quartararo masih dinilai yang terbaik di MotoGP saat ini meski ia gagal mempertahankan gelar juara dunia MotoGP.

Menjelang MotoGP 2023, sejumlah nama pembalap mulai difavoritkan untuk menjadi jagoan yang patut ditunggu penampilannya.

Francesco Bagnaia adalah salah satu pembalap yang jelas akan disorot sebab ia merupakan juara dunia bertahan.

Namun menurut kacamata Ramon Forcada, eks Kepala Kru Yamaha, Fabio Quartararo justru yang masih tetap diperhitungkan dengan kuat.

Baca Juga: Tenang Raul Fernandez, Aprilia Tak Akan Sia-siakan Pembalapnya Sendiri Seperti KTM

Terlepas dari kelemahan Yamaha, Fabio Quartararo dinilai masih tetap jadi yang terbaik di grid MotoGP saat ini.

"Bagi saya, selain memang Pecco Bagnaia yang cepat, saya rasa banyak yang tidak menyadari apa yang telah dilakukan Fabio," ungkap Ramon Forcada dikutip Sportfeat dari Motorcyclesports.

"Saya angkat topi untuknya, bahkan meskipun dia gagal memenangkan juara dunia," katanya lagi.

Ada sejumlah alasan yang membuat Ramon Forcada yakin bahwa Fabio Quartararo adalah juara sejati, tepatnya dari apa yang ditampilkan pada MotoGP 2022 lalu.

Pasalnya, Forcada sangat memahami bagaimana perjuangan Quartararo yang berjuang mencapai batas meski hanya dimodali motor yang sangat tidak kompetitif dibanding tim lainnya.

"Fabio mendapati dirinya sendiri, berjuang semaksimal mungkin," kata Forcada.

"Dengan motor yang belum berubah, dengan motor yang sama seperti tahun lalu (2021), bahkan bisa dibilang dengan mesin yang sulit berbelok, akselerasinya sangat lemah dan tanpa menggunakan semua sistem aerodinamis dan leveling yang digunakan Ducati, Fabio masih mampu bersaing dengan Pecco," lanjutnya.

Baca Juga: Aprilia Kini Punya 3 Pembalap Jagoan Mulai MotoGP 2023, Team Order Sangat Mungkin Dilakukan

Faktanya memang Fabio Quartararo secara magis mampu membuat Francesco Bagnaia setidaknya harus bersabar mendapatkan mahkota juara dunia sampai MotoGP 2022 terakhir digelar.

Perebutan gelar juara dunia saat itu masih hidup sampai seri pamungkas di Valencia.

Di sisi lain, Yamaha tentu tidak bisa terus-terusan bergantung pada Fabio Quartararo seorang.

Butuh perubahan signifikan pada motor mereka jika masih ingin bersaing hebat dengan Ducati dan Aprilia yang diprediksi akan menguat di MotoGP 2023.

Terlebih, musim ini Yamaha akan menjadi tim sebatang kara. Monster Energy Yamaha akan menjadi satu-satunya tim yang tidak memiliki tim satelit setelah ditinggal RNF Racing ke Aprilia.

Baca Juga: Yamaha Gengsi Hadapi Perubahan di Tengah Gempuran Mesin V4 di MotoGP