SportFEAT.com - Ginting mengaku sudah memahami cara seperti apa untuk mengalahkan Viktor Axelsen, namun ada sejumlah faktor yang selalu saja menggagalkannya.
Anthony Sinisuka Ginting menjadi salah satu tunggal putra Indonesia yang sering diharapkan untuk meraih prestasi tinggi.
Namun belakangan ini, sektor tunggal putra masih terus digoyahkan oleh dinasti Viktor Axelsen yang sangat kuat.
Hanya segelintir pemain yang mampu mengalahkan Viktor Axelsen di tahun 2022.
Baca Juga: Puasa Media Sosial Jadi Kunci Utama Rehan/Lisa Perlahan Meroket
Selebihnya, hampir semua turnamen dirajai oleh tunggal putra nomor satu dunia asal Denmark itu.
Pertemuan Ginting dengan Viktor Axelsen pun selalu diliputi kecemasan oleh para penggemar bulu tangkis Tanah Air.
Di satu sisi, seperti pasrah melihat hasil akhir yang mudah ditebak.
Di sisi lain, banyak pula yang ingin Ginting menjadi salah satu pemutus rantai kemenangan Axelsen.
Ginting sebelumnya selalu menjadi penjegal Axelsen, sebelum Axelsen menjelma menjadi monster tunggal putra seperti sekarang.
Bahkan rekor head-to-head pun dulunya masih unggul dipimpin Ginting.
Namun sekarang, Ginting tertinggal 4-11. Bahkan sembilan pertemuan terakhir adalah kekalahan beruntun untuk pemain ranking 4 dunia tersebut.
Berulang kali pembahasan mengenai apa kelemahan dan titik celah Axelsen mencuat. Satu hal yang paling kentara adalah tentang mencegah cara main cepat Axelsen dan menggiringnya ke permainan reli.
Ginting pun mengaku sebenarnya sudah berdiskusi dengan sang pelatih untuk mencari titik lemah Axelsen.
Ia juga mulai memahami resep-resep untuk menaklukkannya.
"Pasti sebelum main itu sudah diskusi dengan pelatih," kata Anthony Ginting dikutip Sportfeat dari BolaSport.com.
"Sudah disiapkan di lapangan nanti mainnya seperti apa, antisipasinya gimana. Hanya saja kan apa yang kita siapkan (mungkin) tidak berjalan, tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan," tandas peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Baca Juga: Malaysia Open 2023 - Comeback Pram/Yere Perangi Lawan Rasa Trauma
Ginting menggarisbawahi bahwa seringnya yang membuat ia gagal menaklukkan Axelsen adalah faktor non-teknis di lapangan, yang ia sendiri pun sampai saat ini masih berupaya mencari solusinya.
"Nah disitu yang kadang saya masih belum bisa konsisten pikirannya," ungkap Ginting.
"Mau cari celah terus, mau usaha terus, usaha sih pasti."
"Hanya saja banyak faktor yang membuat permainan (saya) seperti tidak bisa keluar, tidak bisa bermain bagus, segalam macam. Jadi lebih ke situ (perbaikannya)," ujar Ginting.
Ginting berpotensi ketemu Axelsen untuk yang keenambelas kalinya pada turnamen perdana tahun ini, Malaysia Open 2023 (10-15 Januari).
Mereka berada di pool undian yang sama, dan jika sama-sama mulus melaju, keduanya akan bertemu di babak semifinal.