Find Us On Social Media :

Raja Bulu Tangkis Malaysia Dikritik Agar Tak Sesumbar Tanpa Pelatih

Tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia saat tampil di perempat final Thomas Cup 2022, di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022).

SportFEAT.com - Raja bulu tangkis Malaysia, Lee Zii Jia dikritik agar segera merekrut pelatih setelah penampilannya anjlok di Malaysia open 2023.

Lee Zii Jia memang tampil kurang memuaskan pada gelaran Malaysia Open 2023.

Tunggal putra ranking dua dunia itu secara tak terduga justru langsung angkat koper sejak babak pertama dimulai.

Juara Asia 2022 itu langsung tersingkir di babak 32 besar setelah menelan kekalahan dari Kodai Naraoka (Jepang) dalam laga tiga gim, 21-13, 17-21, 19-21.

Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Malaysia Tak Menyesal Pecat Pelatih Asal Indonesia meski Langsung Tersungkur di Malaysia Open 2023

Ini adalah kesekian kalinya Lee Zii Jia tampil underperform sejak ia memutuskan tanpa pelatih.

Lee Zii Jia telah memecat Indra Wijaya sebagai pelatihnya sejak November 2022 lalu.

Pemain kelahiran Kedah itu lantas berprinsip ingin mandiri dan bermain tanpa pelatih.

Ia hanya mempertahankan Liew Daren sebagai sparing, fisioterapis Sandra Fiedler dan pelatih fisik Lim Joe Heang dalam susunan tim independennya.

Namun keputusan pemain non-pelatnas Malaysia itu untuk bermain tanpa pelatih, kini dipertanyakan efektivitasnya.

Dari segi teknis, permainan Lee belum banyak berubah dan serangannya masih mudah dibaca lawan serta defensnya masih cukup rapuh.

Baca Juga: Hasil Lengkap Malaysia Open 2023 - Leo/Daniel Kalah, Tinggal 5 Wakil Indonesia yang Tersisa

Tak ayal mantan pebulu tangkis Malaysia Ong Ewe Hock pun ikut bersuara.

Menurut Ong, bermain tanpa pelatih tidak sesuai dengan karakter Lee Zii Jia sendiri. Bagaimanapun, Lee diharapkan segera memiliki pelatih, yang tentunya berlevel kelas dunia.

"Memiliki pelatih itu selalu lebih baik, apalagi untuk menjalani laga-laga yang sengit," kata Ong Ewe Hock dikutip Sportfeat dari The Star.

"Sosok pelatih itu bisa melihat lebih jelas apa yang terjadi di lapangan dan dapat membantu pemain mengubah permainan dengan mengubah taktik saat laga masih berjalan."

"Zii Jia sangat membutuhkan pelatih kelas dunia agar bisa mengarahkannya dan mendorongnya mencapai level atas," imbuhnya.

Soal kekalahan di Malaysia Open 2023, Ong menilai bahwa masalahnya ada di psikologis Lee Zii Jia, terutama di poin krusial.

Masalah ini masih terus menjadi PR juara All England Open 2021 itu.

"Sekarang ini, kalau kita lihat, permainan di tunggal putra itu merata, hampir semua pasti sengit. Selisih skornya paling hanya satu dua poin," kata Ong.

"Jadi kekuatan mental dan kepercayaan diri sampai akhir laga itu adalah kunci pentingnya. Zii Jia harus bekerja keras pada dua aspek ini jika mau bertahan di atas," tegasnya.