Find Us On Social Media :

Agen Kondang MotoGP Blak-blakan Soal Peluang Yamaha Gaet Marc Marquez Ketimbang Pembalap yang Disakit Ducati

Fabio Quartararo (Yamaha/kiri) dan Marc Marquez (kanan/Honda) di MotoGP 2022

SportFEAT.com - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat menilai andaikan Yamaha mencari pembalap anyar, mereka akan memilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin.

Tak bersinarnya Franco Morbidelli pada musim lalu membuat satu kursi di Yamaha menjadi panas.

Tentunya, Yamaha akan tetap mempertahankan Fabio Quartararo yang tampil gemilang di musim lalu.

Pembalap Pramac yang gagal memperkuat tim pabrikan Ducati, Jorge Martin disebut-sebut sebagai incaran utama Yamaha andaikan Morbidelli tak kunjung perform.

Baca Juga: Malangnya Franco Morbidelli di Yamaha, Motor Memble Justru Dia yang 'Dipaksa' Bangkit

Kabar panasnya kursi yang saat ini ditempati Morbidelii terlebih lagi Yamaha hanya akan turun dengan dua motor saja di MotoGP 2023.

Namun menurut Carlo Pernat yakin, Marc Marquez bisa menjadi salah satu opsi terbaik Yamaha.

"Saya membaca kabar rumor pasar, tapi tidak ada yang bergerak," kata Pernat kepada Men on Wheels dikutip Sportfeat dari Crash.net.

"Mereka bilang Jorge Martin ke Yamaha, tapi setidaknya sampai tes Malaysia, itu semua hanya obrolan."

"Karena memang benar Martin punya klausul yang bisa membebaskannya dari Ducati."

"Tetapi benar juga Yamaha ingin melihat hasilnya sebelum mengganti pembalap."

Baca Juga: Yamaha Dijamin Saingi Ducati di MotoGP 2023 tapi Ada Risiko, Fabio Quartararo Tak Boleh Langsung Percaya

"Dan kemudian siapa yang bisa mengatakan, misalnya bahwa jika Yamaha kuat di Malaysia dan Honda sebaliknya terbukti tidak kompetitif, mereka yang ada di Yamaha akan mencari Martin daripada Marc Marquez?"

Tekanan kini memang tengah dirasakan Honda usai Marc Marquez memberi isyarat tak segan untuk pindah ke tim lain.

Kabar keretakan The Baby Alien dan Honda mulai timbul usai pabrikan asal Jepang itu menuai hasil buruk setidaknya dalam tiga musim terakhir.

Marc Marquez menuntut Honda untuk meningkatkan performa motor mereka agar kembali bisa bersaing memperebutkan gelar juara.

Paling terbaru, juara dunia delapan kali itu mengaku tak puas dengan motor prototipe yang akan digunakan pada musim depan.