Managing Director Yamaha, Lin Jarvis membenarkan bahwa tim mereka memang masih menginginkan kehadiran tim satelit.
Memang tidak afdhol rasanya jika Yamaha main di MotoGP tanpa punya tim satelit.
Namun pria asal Inggris itu menegaskan bahwa mungkin kehadiran tim satelit baru Yamaha tidak bisa dilihat dalam waktu dekat. Paling cepat mungkin baru musim 2025 mereka akan punya tim satelit lagi.
"Bukan rahasia lagi bahwa kami benar ingin melengkapi skuad kami dengan tim satelit lagi," kata Lin Jarvis dikutip Sportfeat dari Speedweek, dalam peluncuran livery motor MotoGP Yamaha di Jakarta, (17/1/2023) lalu.
"Kami tidak ragu soal hal itu. Tetapi masih terlalu jauh rasanya jika saya menjelaskan semua peluang dan hambatan (untuk punya tim satelit lagi) yang kita hadapi saat ini."
"Mungkin kalau semua sudah beres, kami mempertimbangkan untuk tahun 2024. Jika tidak berhasil, saya yakin kami akan bisa punya empat motor lagi di grid MotoGP pada tahun 2025."
"Untuk sekarang kami masih harus menunggu dan melihat apa yang terjadi," kata Jarvis lagi.
Jika harus menunggu selama dua musim, mungkinkah Yamaha bisa bertahan sendirian di MotoGP?
Bukan hanya tentang jumlah poin dalam klasemen konstruktor yang akan mempengaruhi performa mereka nanti di kompetisi MotoGP.
Namun data dan informasi balapan berarti juga akan berkurang karena mereka hanya mengandalkan Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli saja.
Belum lagi tentang hambatan jika motor YZR-M1 Yamaha tidak bisa kompetitif, seperti yang terlihat di musim 2022 lalu. Itu akan semakin menghimpit Yamaha dalam situasi yang tidak mengenakkan.
Terakhir kali tim yang tidak punya tim satelit di MotoGP adalah Suzuki dan Aprilia.
Aprilia bertahan karena mereka terus menuai hasil menanjak lewat torehan gelar perdana dan podium di musim lalu. Sedangkan Suzuki akhirnya harus hengkang dan resmi mundur dari MotoGP setelah mengalami krisis finansial.